Suasana jumpa pers Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Senin (8/1/2024). Humas PBSI

PBSI Bersiap Menuju Olimpiade Paris 2024

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Dalam upaya mempertegas eksistensi dan prestasi di kancah bulutangkis dunia, terutama menjelang Olimpiade Paris 2024, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Indonesia (PP PBSI) mempersiapkan diri dengan membentuk Tim Ad Hoc Olimpiade 2024.

“Perjalanan ke Olimpiade Paris membutuhkan peta jalan dan program yang jelas supaya kita bisa menaikkan peringkat dan memasukkan sebanyak mungkin atlet Indonesia ke Olimpiade. Ini adalah fokus PBSI saat ini. Terima kasih kepada Badminton Lovers yang terus memberikan semangat, kritik, dan saran kepada kami,” ujar Armand Darmadji selaku Manajer Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 seperti dikutip dari rilis Humas PBSI, Selasa (9/1/2024).

 

Armand menjelaskan, persiapan menuju Olimpiade Paris 2024 sudah sejak lama dilakukan. Pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBSI 2021 sudah dicanangkan tema menuju puncak prestasi Olimpiade Paris 2024. Hasil Mukernas itulah yang dijalankan hingga pembentukan Tim Ad Hoc ini.

Hadir dalam dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta pada Senin (8/1/2024), juara Thomas Cup empat kali Christian Hadinata selaku Direktur Teknik, peraih medali emas ganda campuran Olimpiade Rio 2016 Tontowi Ahmad, yang menjadi mentor bagi atlet ganda campuran, dan Lilik Sudarwati sebagai koordinator pelaksana tim psikologi olahraga.

“Tujuan utama saat ini adalah meningkatkan peringkat atlet sehingga bisa memenuhi kuota, baik di sektor ganda maupun tunggal. Peringkat ini akan menentukan drawing. Kita punya waktu sampai April untuk memperbaiki peringkat atlet,” kata Christian.

Sebagai direktur teknik, Christian bertugas mengkoordinasikan tim pelatih, pelatih fisik, mentor, dan analis performa. Christian dibantu juga oleh direktur kesehatan, tim dokter, ahli gizi, sport science, dan psikolog olahraga untuk mengoptimalkan performa setiap atlet di setiap pertandingan dengan jadwal turnamen yang padat.

Sedangkan Tontowi mengapresiasi pembentukan tim mentor dan tim pendukung yang lengkap oleh Ketua Tim Ad Hoc Fadil Imran dalam menghadapi ajang olahraga terbesar di dunia. “Sebelumnya belum pernah ada tim mentor. Saya bangga terlibat di tim ini. Sebagai mentor, peran saya sebagai kakak, teman mengobrol. Dari pengalaman, saya bisa berbagi bagaimana menghadapi tekanan yang begitu besar, mengatur energi. Kita akan berbagi motivasi. Semoga tim ini mendapat hasil yang maksimal,” ujar Tontowi.

Mental Tanding

Dalam kesempatan yang sama, Lilik menitikberatkan pada penguasaan mental tanding yang sangat diperlukan pada pertandingan sekelas Olimpiade. “Penguasaan keterampilan mental sangat dibutuhkan bagi atlet sekelas Olimpiade untuk dapat tampil optimal. Tim psikologi olahraga hadir untuk membantu atlet memaksimalkan potensi yang mereka miliki dan mendampingi setiap proses yang mereka jalani. Kami berupaya menghadirkan support system bagi atlet dan pelatih dalam menciptakan lingkungan yang sehat, solid, dan sportif yang menunjang pencapaian tujuan di Olimpiade Paris 2024,” ujar Lilik yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Psikologi Olahraga.

Menurutnya, program psikologi olahraga yang akan dikembangkan adalah pelatihan keterampilan mental untuk meningkatkan ketangguhan mental dan pendampingan serta konsultasi psikologi untuk individu maupun pasangan ganda.

Tim Ad Hoc dibentuk PBSI pada 7 Desember 2023 dimpin Sekretaris Jenderal PP PBSI M. Fadil Imran yang diangkat sebagai ketua. Para peraih medali emas Olimpiade sebelumnya diberi tugas sebagai mentor, yakni Taufik Hidayat untuk tunggal putra, Susy Susanti untuk tunggal putri, Candra Wijaya untuk ganda putra, Greysia Polii untuk ganda putri, serta Liliyana “Butet” Natsir dan Tontowi Ahmad untuk ganda campuran.

Selain fungsi-fungsi inti, ada bidang sport science yang digawangi oleh Basri Yusuf, database oleh Nugroho S. Wibowo, performance analysis oleh Nanang Kusuma, dan psikologi olahraga dengan dewan pakar yang diketuai Profesor Hamdi Muluk, guru besar psikologi Universitas Indonesia.

Cabang bulutangkis mulai dipertandingkan secara resmi pertama kali pada Olimpiade Barcelona 1992. Dalam pertandingan perdana ini Indonesia menyandingkan medali emas tunggal putra dan tunggal putri yang diraih Alan Budikusuma dan Susy Susanti, ditambah dua medali perak dan satu medali perunggu. Sejak saat itu, kecuali pada Olimpiade London 2012, Indonesia selalu membawa pulang medali emas.

Medali emas terakhir dipersembahkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dari nomor ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020. Adapun perhelatan Olimpiade Paris 2024 dilaksanakan pada 26 Juli–11 Agustus 2024 dan laga  cabang bulutangkis akan dilaksanakan pada 27 Juli–5 Agustus 2024 di Porte de la Chapelle Arena di bagian utara Paris, Prancis.