Cornelis Buka Gawai Naik Dango Ke-XV di Sambas

Loading

SAMBAS (Independensi.com)- Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Barat yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Drs. Cornelis,.M.H membuka secara langsung Gawai Naik Dango Ke-XV Tahun 2022 Kabupaten Sambas, diramin Bantang Jalan Sei Rambah Sambas, Sabtu (28-05-2022).

Turut hadir dalam pembukaan Gawai Naik Dango Ke-XV Tahun 2022 Kabupaten Sambas Bupati Sambas, Forkopimda Sambas, DAD Sambas, Perwakilan Sekjen MADN, Anggota DPRD Sambas, tokoh agama, tokoh masyarakat, Para donatur kegiatan, Para Camat Se-kabupaten Sambas dan para tamu undangan lainya.

Dalam sambutanya Cornelis menyampaikan bahwa naik dango yang diselengarakan ini sangat luar biasa karena pada saat pelaksanaannya kita sudah dapat berkumpul-kumpul kembali dan Presiden telah menyatakan untuk tidak menggunakan masker lagi. Tetapi, Cornelis mengingatkan tidak ada salahnya untuk terus mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

“Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sambas beserta seluruh Forkopimda Sambas yang telah memberikan kesempatan, peluang waktu dan hadir secara langsung, memberikan kesetaraaan, kesempatan kepada orang Dayak untuk menyelenggarakan naik dango agar dapat mengembangkan diri, dan mempunyai jati diri sebagai bangsa indonesia, setara dengan saudara-saudara yang lain,” ujar Cornelis.

Lebih lanjut Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan terkait dengan penyelengaraan Naik Dango, memilki makna bahwa kita dihadapkan dengan masalah pangan dunia saat ini akibat daripada perang. Oleh karena itu dengan adanya naik dango ini kita dapat menjaga ketahanan pangan, baik untuk diri sendiri, keluarga dan bahkan orang lain.

“Jangan setelah naik dango diselenggarakan, kita lupa untuk menjaga ketahanan pangan, tetapi setelah ini kita pulang ke kampung masing-masing untuk menanam tanam tanaman pangan seperti Padi, ubi, jaggung, keladi dan tanaman-tanaman pangan lainnya yang bisa digunakan apabila terjadi krisis pangan dunia, agar kita tetap bisa bertahan hidup”, tegas Cornelis.

Anggota Komisi II DPR RI tersebut juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat adat Dayak bila ingin diakui ingin menjadi manusia yang hebat, harus menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta harus mengetahui bagaimana hak asasi manusia.

“Tantangan kita kedepan akan sangat luar biasa, terutama bagi kita orang Dayak yang masih menghadapi permasalahan Stunting, gizi dan kemiskinan. Selain itu tantangan lain seperti internet, bahwa anak-anak kita, generasi muda kita banyak terjebak dengan adanya internet, karena tidak menggunakan internet itu sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

Cornelis berpesan kepada orang-orang tua, organisasi-organisasi Dayak, baik itu dewan adat, temenggung serta tokoh-tokoh masyarakat untuk tidak berpikir hanya mau menghukum orang saja, tetapi bagaimana kita bersama-sama pemerintah untuk mengatur masyarakat kita.  Karena kita sudah merdeka dan masuk di dalam satu negara dan ikut serta membangun negeri ini.

“Oleh karena itu bagaimana kita bersama dengan pemerintah untuk mentuntaskan masalah ini, jangan sampai anak-anak kita kerdil, tidak  cerdas, menjadi lemah daya pikirnya, malas untuk bersekolah, manusia yang cerdas, pintar harus sekolah agar dapat menguasi teknologi, menguasai ilmu pengetahuan, harus mengetahui hak asasi manusia, lingkungan hidup yang baik, sehingga dapat menciptakan manusia yang baik,” ujar Cornelis.

Terkait dengan Stunting, Cornelis menyampaikan bahwa stunting menjadi salah satu ancaman yang luar biasa bagai masyarakat Dayak, karena dapat membuat manusia kerdil karena kurang gizi.

“Penyebab terjadinya stunting akibat dari pada semua instan, semua serba mudah, akhirnya ibu-ibu muda malas untuk memberikan makanan yang bergizi kepada bayinya, sedangkan bayi dari dalam kandungan, dilahirkan sampai 1000 hari itu sangat memerlukan gizi yang baik,” jelas Cornelis.

Kembali kepada terselenggaranya Gawai Naik Dango, Cornelis mengatakan itu agar kebudayaan-kebudayaan kita bisa dipasarkan dipasar lokal, bahkan di dunia internasional.  Karena kedepannya nanti pendapatan Negara maupun pendapatan daerah itu dari kebudayaan, serta pariwisata dan orang-orang berdatangan dari luar melakukan transaksi seperti berbelanja, menginap di hotel, serta makan.

“Oleh karena itu, kedepannya pariwisata menjadi tumpuan pendapatan Negara, dengan demikian kita kelola dengan baik apa yang telah ada ini dan dikembangkan sedemikian rupa. Sekali lagi selamat naik dango semoga jubata memberkati kita sekalian dan kita berdoa agar COVID-19 ini bisa hilang, tapi ada ancaman baru untuk kita semua yaitu cacar monyet, jadi saya menghimbau untuk tetap menggunakan masker dan sering-sering cuci tangan, karena cacar monyet juga datangnya dari virus. Tetapi kita tidak boleh menyerah, Negara melindungi kita, anggaran pendapatan belanja Negara untuk keselamatan rakyatnya,” tutup Cornelis.  (Hiski Darmayana)