Gus Nabil Tegaskan Kajian Sekjen PDIP Penting Pasca Konflik Rusia-Ukraina

Loading

JAKARTA (Independensi)- Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjalani sidang terbuka promosi doktor di Universitas Pertahanan pada Senin (6/6/2022) bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Bung Karno.

Hasto Kristiyanto mempertahankan disertasi doktoral berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara”.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU), Muchamad Nabil Haroen mengatakan ini merupakan studi penting dalam kajian pertahanan dan ideologi negara yang sangat relevan dan dibutuhkan saat ini.

“Kajian ini menjadi sangat penting dan perlu dikembangkan secara global di tengah dinamika geopolitik internasional mutakhir, terutama pasca konflik Rusia-Ukraina yang berdampak secara politik-ekonomi global,” ujar Gus Nabil, sapaan akrab Muchamad Nabil Haroen.

Gus Nabil pun menyaksikan sendiri betapa Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merupakan pembelajar sejati.

“Beliau berkonsentrasi penuh memikirkan kepentingan bangsa, yang berakar pada ideologi Bapak Bangsa, terutama founding father Indonesia,” ujar Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Menurutnya, Sekjen Hasto juga politisi pilih tanding, yang setia pada nilai-nilai Pancasila dan persatuan bangsa, serta konsisten pada pengabdian memperkuat Indonesia.

“Rekam jejaknya di PDI Perjuangan dan politik Indonesia menjadi bukti betapa beliau sangat bisa diandalkan dan menjadi referensi politik anak muda yang matang, solid, penuh gagasan dan berpijak pada nilai-nilai moral serta ideologi kebangsaan yang kokoh,” katanya.

Dikatakan bahwa gagasan-gagasan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melalui disertasi dan karya-karya pemikirannya yang mengulas gagasan geopolitik Bung Karno, bisa menjadi alternatif pikiran dan strategi Indonesia dalam momentum G-20 tahun ini.

“Indonesia bisa memberikan tawaran untuk skema perdamaian dunia dalam kecamuk geopolitik global,” katanya. (Hiski Darmayana)