Kepala Dinas Kabupaten Kuningan dr Susi Susi Lusiyanti. (Foto: Istimewa)

Begini Upaya Dinkes Kabupaten Kuningan Kurangi Angka Pengidap TBC dan Bangun Mental Pasien

Loading

KUNINGAN (IndependensI.com) – Penyakit tuberkulosis (TBC) dapat menyerang siapa saja. Sehingga, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan terus melakukan upaya penanganan penyakit TBC secara intensif.

Hal yang menjadi perhatian Dinkes Kabupaten Kuningan dengan mensosialisasi tenaga kesehatan (Nakes) di masing-masing wilayah, untuk memberantas penyakit TBC. Hingga memberikan pendampingan kepada pasien.

Kepala Dinas Kabupaten Kuningan dr Susi Susi Lusiyanti mengatakan Nakes akan diberikan pola – pola pendampingan, komunikasi efektif ke pasien TBC. Sehingga, mental pasien terbangun untuk mencapai kesembuhan total.

“Nakes ini nantinya akan diberikan pola dan penerapan pendampingan, komunikasi. Ini sangat baik membangun mental pasien, jadi pasien semangat untuk sembuh,” katanya Rabu (13/7/2022).

dr Susi melanjutkan, pola dukungan mental bagi pengidap TBC, merupakan salah satu cara menurunkan jumlah pengidap TBC di Kabupaten Kuningan. Serta, penanganan khusus terhadap pengidap TBC dilakukan sangat intensif.

“Pendampingan yang dilakukan memang harus tepat. Dimana penyakit TBC merupakan penyakit yang beresiko menular. Dengan menerapkan pola dukungan mental, akan menjadi lebih mudah saat melakukan pendampingan,” tuturnya.

Pengidap TBC, lanjut dr Susi, harus tetap melakukan aktivitas harian. Hal ini, untuk mencegah timbulnya rasa cemas berlebihan, dengan pendampingan yang tepat, maka pengidap TBC harus disiplin menggunakan masker di manapun, kecuali saat makan.

“Pengidap TBC harus tetap beraktivitas, kalau di batasi takutnya timbul perasaan cemas, yang malah membuat penderitanya drop. Tapi saat beraktivitas harus patuh terhadap Prokes, pemakaian masker harus diterapkan, ujarnya.

dr Susi juga berharap keluarga pengidap TBC untuk memperlakukan pengidap, dengan terus memberi semangat untuk sembuh. Selalu mengingatkan jadwal minum obat, dan menjaga sterilisasi lingkungan.

“Peran keluarga juga sangat penting, keluarga harus selalu memberikan semangat dan mengingatkan jadwal minum obat. Serta menjaga sterilisasi lingkungan di dalam sekitar rumah,” pungkasnya. (zag)