Foto : Siswa baru SMPN 2 Gresik saat mengikuti kegiatan PLSP tahun ajaran 2022-2023.

Lewat Program Pendidikan Khusus SMPN 2 Gresik Siap Cetak Generasi Berakhlaq

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Selama tiga hari SMP Negeri 2 Gresik, Jawa Timur, mengelar Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (PLSP) tahun ajaran 2022-2023 yang diikuti 254 siswa baru dengan berbagai kegiatan.

Kepala SMP Negeri 2 Gresik Muhammad Salim, mengatakan PLSP dilakukan untuk memberikan wawasan terhadap siswa baru tentang lingkungan sekolah serta wawasan pengetahuan diberbagai bidang.

“Kegiatan PLSP ini, kami mengenalkan lingkungan SMPN 2 kepada anak-anak siswa baru. Sebab di masa transisi dari SD ke SMP, mereka dituntut untuk dapat adaptasi agar tidak kaget saat proses belajar mengajar dilaksanakan,” ujarnya, Rabu (20/7).

“Dalam pelaksanaannya kami memberikan wawasan dan pembelajaran dengan cara yang ramah, santun, serta humanis agar anak-anak merasa senang dan betah saat belajar di sekolah,” tuturnya.

Selama kegiatan PLSP lanjut Salim, sekolah menggandeng sejumlah pihak. Seperti, Lembaga Anti Narkoba Ganas Annar, MUI, Masjid Agung, narkoba ganas annar MUI, Masjid Agung, untuk memberikan wawasan atau pemahaman terhadap siswa baru.

“Kita mengandeng lembaga-lembaga tersebut, sebab SMPN 2 Gresik memiliki jargon BERAKHLAQ. Artinya, Berprestasi, Agamis, Kreatif, Humanis, Literatif, Aspiratif dan Qur’ani,” ungkapnya.

“Sesuai dengan jargon itu, kami ingin menjadikan sekolah berkwalitas dan bermutu tidak hanya dalam pelajaran umum tetapi juga pelajaran agamanya. Sehingga sekolah memiliki program literasi rutin baca umum dan baca Al Qur’an,” imbaunya.

Salim menambahkan, bahwa sekolah yang dipimpinnya juga memberikan bimbingan untuk mengajak siswa sopan dalam memanfaatkan gadget atau teknologi digital agar tidak terjerumus  kedalam pengaruh negatif media sosial (medsos).

“Medsos, tak bisa dipungkiri akan mempengaruhi anak-anak jika kita tidak mendidik dan mengarahkan. Untuk itu sekolah memberikan arahan agar siswa memanfaatkannya dengan tepat,” tukasnya.

“Tak hanya itu saja, sekolah kita juga memiliki program Tahfidz Qur’an (menghafal Al Qur’an) dengan mengandeng Masjid Agung. Karena, Gresik yang dikenal dengan sebutan Kota Santri dan Kota Wali sangat kental dengan nilai-nilai religiusnya harus tetap dijaga sebagai indentitas daerah,” tegasnya.

Masih menurut Salim, penguatan agama sangat ditekankan agar nantinya anak-anak lulusan SMPN 2 Gresik menonjol dalam hal urusan agama. Serta, bisa menerapkan sopan santun dalam bersikap dan tutur kata.

“SMPN 2 selama ini, telah melakukan pengelolaan terhadap siswa yang merupakan anak yatim dengan membebaskan pembelian atribut kelengkapan sekolah,” paparnya.

Bahkan, kami akan membuat MoU dengan Pondok Pesantren Al Abror untuk mendukung program keagamaan yang diterapkan sekolah. Sehingga, visi misi sekolah untuk mewujudkan anak didik yang berakhlakul karimah bisa terealisasi dengan baik,” sambungnya.

“Program yang kami canangkan intinya untuk membina anak didik menjadi lebih baik secara keilmuan umum maupun agamanya. Sebab, dengan akhlak yang baik masa depan anak-anak pasti akan cerah dan tentunya bisa membanggakan sekolah maupun orang tua mereka,” pungkasnya. (Mor)