Indonesia Masih Tertinggal, Abdy Yuhana : Bangun Karakter Peradaban!

Loading

BANDUNG (Independensi)-Sekjen Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI) Abdy Yuhana menyatakan posisi Indonesia cukup ‘bersinar’ dalam peta persaingan global, terutama perang dagang.

Hal itu, menurut Abdy, membuat dukungan dari seluruh komponen bangsa dibutuhkan bagi kejayaan negara.

“Yang cukup mengejutkan, berdasarkan data dari berbagai sumber, Indonesia sebagai negara strategis dan potensial ternyata masih berada diposisi mengejar ketertinggalan,” tulis Abdy dalam buku karyanya yang berjudul Rute Indonesia Raya.

Lemhanas mencatat, dalam laporan akhir daya saing global (GCI) tahun 2019, Indonesia berada diperingkat 50. Sementara negara tetangga Malaysia urutan ke 27 dan Thailand diperingkat 40.

“Yang mengejutkan justru Singapura yang menempati ranking 1, dalam urusan ekspor impor,” terang Abdy Yuhana.

Kemudian, lanjut Abdy, dalam catatan Global Innovation Index, Indonesia hanya menempati peringkat 85 dari 131 negara. Sementara Malaysia peringkat 33, Vietnam urutan 42, dan Thailand urutan 44. Dalam kata lain negara kita belum beranjak dari posisi masih tertinggal.

Melihat data-data tersebut, Abdy menegaskan Indonesia harus terus berbenah terutama dalam hal pembangunan sumber daya manusia.

“Meski dalam institusi, 20 persen APBN untuk pendidikan, namun hal tersebut tak menjamin terciptanya bangsa Indonesia yang berkarakter,” ujar Abdy.

“ Karena nyatanya, pendidikan formal harus disertai dengan faktor lain seperti pembangunan karakter peradaban nusantara dan pemenuhan kebutuhan kesehatan,” tambah Politisi PDI Perjuangan itu. (Hiski)