foto birkompu

Kementerian PUPR Dorong Peran Aktif Insinyur Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Loading

JAKARTA (Independensi.com)  – Dalam rangka menyukseskan Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyelenggarakan International Webinar on Food Security : Feed 10 Billion and Launching E20 yang berlangsung di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (12/09).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengapresiasi PII atas inisiasinya dalam mempersiapkan _Engineering 20 _ (E20) sebagai peran aktif keterlibatan insinyur pada KTT G20.

“E20 akan menjadi platform untuk kolaborasi para insinyur yang akan berkontribusi secara efektif untuk menghadapi tantangan dan masalah ekonomi, lingkungan, dan perawatan kesehatan. Atas nama Pemerintah Indonesia, saya ingin mengucapkan selamat kepada PII atas peluncuran E20 hari ini,” ungkap Menteri Basuki.

Kegiatan yang menghadirkan berbagai speaker internasional yang ahli di bidangnya ini berfokus pada tema mengenai ketahanan pangan dan memberi makan 10 Miliar orang pada tahun 2050.

“Tujuan acara ini tentu saja kita akan berbicara banyak hal tentang food security, dimana ke depan kita harus betul-betul menjamin masalah ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia maupun dunia pada tahun 2050 yang jumlahnya diperkirakan 10 milyar orang. Serta upaya-upaya apa yang perlu kita lakukan dalam rangka menjamin ketersediaan pangan tersebut,” jelas Ketua PII Danis Sumadilaga.

Dalam bidang ketahanan pangan, Indonesia telah melakukannya dengan cukup baik dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih, pada Agustus 2022 lalu, Presiden Joko Widodo mendapatkan penghargaan dari IRRI (International Rice Research Institute) dalam mencapai ketahanan sistem agri-pangan dan kecukupan beras selama 2019-2021 melalui penerapan teknologi beras.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa dalam mempertahankan pencapaian Indonesia di bidang ketahanan pangan, diperlukan peran dan keterlibatan aktif dari para insinyur. Oleh karena itu, kegiatan seminar internasional dan launching E20 ini merupakan sarana untuk menyatukan semangat, tekad dan konsepsi ke depan dalam menghadapi tantangan-tantangan di bidang ketahanan pangan nasional.

“Salah satu faktor yang penting di bidang pertanian adalah air. Maka, kami dan PUPR akan selalu bergandengan tangan. Oleh karena itu, PII yang memiliki expert atau keahlian profesi harus berkolaborasi dalam mendorong terwujudnya pencapaian tujuan ketahanan pangan tersebut. Sehingga kita bisa capai ini dengan baik,” ungkap Menteri Syahrul.

Menteri Basuki berharap dengan adanya E20 ini, para insinyur Indonesia dapat memberikan kontribusi solusi yang signifikan dalam pengembangan _food estate _ yang lebih layak di tahun-tahun mendatang.

“Saya percaya PII akan dapat mengambil peran kepemimpinan dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan untuk menemukan solusi yang efektif,” tandas Menteri Basuki.

Dalam kegiatan seminar internasional ini, berlangsung juga kegiatan Launching E20 yang diresmikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Ketua PII Danis Sumadilaga. E20 nantinya akan diperkenalkan langsung dalam KTT G20 November mendatang di Bali, dimana Indonesia berperan sebagai host dalam kegiatan tersebut. (wst)