Ilustrasi.

Kontrak Adhi Karya Meroket hingga 100 Persen

Loading

JAKARTA (Indpendensi.com) – PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) mengumumkan pencapaian positif dari kinerja keuangan Semester I 2022. Kontrak yang diperoleh BUMN karya ini meroket hingga 100 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson, dalam Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (12/09/2022) memaparkan hingga semester I 2022, ADHI membukukan pendapatan sebesar Rp6,3 triliun atau tumbuh sebesar 42,3% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp4,4 triliun.

Entus mengatakan pada periode yang sama, ADHI berhasil mencetak laba kotor sebesar Rp699,3 miliar. Kemudian dari sisi bottom line, ADHI mencetak laba selama semester I Tahun 2022 sebesar Rp10,2 miliar atau naik sebesar 23,5% dari laba bersih periode yang sama tahun 2021 yang lalu sebesar Rp8,3 miliar.

Entus menjelaskan, peningkatan laba bersih tersebut mengindikasikan ADHI dapat tetap bertumbuh di tengah kondisi pasca COVID-19, serta dampak kenaikan harga bahan baku.

Ia menambahkan, selama masa pandemi COVID-19, ADHI berhasil mempertahankan pemeringkatan pada tahun 2020 dan 2021 dengan rating A – (minus) dengan outlook stabil.

“Hasil pemeringkatan membuktikan konsistensi kepercayaan lembaga pemeringkat terhadap ADHI, karena hingga saat ini ADHI tidak menunda kewajiban dan sekaligus menunjukkan bahwa ADHI mampu memenuhi komitmen keuangan secara berkelanjutan,” papar Entus.

Kontrak baru terus meningkat

Sementara itu, Entus juga mengungkapkan bahwa di tahun ini, ADHI merealisasikan perolehan kontrak baru s.d. Juli 2022 sebesar Rp15,9 triliun. “Jumlah tersebut naik sebesar 103,7% dibandingkan perolehan kontrak pada Juli 2021 yang lalu sebesar Rp7,8 triliun,” kata Entus.

Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI hingga Juli 2022, diantaranya Proyek Strategis Nasional, antara lain Tol Bawen-Yogyakarta, MRT Jakarta Fase 2A CP 202, Bendungan Jenelata-Gowa, dan Tol Semarang-Demak.

“Pembangunan infrastruktur yang masih menjadi bagian proyek prioritas yang dicanangkan Pemerintah di tahun 2023, membuat Manajemen yakni, bahwa pasar sektor konstruksi ke depan tetap cerah dengan beberapa strategi perusahaan untuk meningkatkan kinerja dengan berbagai prospek bisnis yang berkelanjutan,” tegasnya.

Selain terus memperbesar pangsa pasar konstruksi Pemerintah, ADHI juga secara selektif menangkap peluang sektor konstruksi lain. ADHI juga manfaatkan peluang pasar konstruksi sektor perkeretaapian dalam negeri dan regional, memaksimalkan potensi sektor properti ADHI yang memiliki keunikan produk dan layanan.

“Kami juga menyasar peluang pasar konstruksi yang berbasis sektor lingkungan, seiring dengan perhatian yang tinggi terhadap pencapaian SDGs atau Sustainable Development Goals melalui kegiatan Green Economy,” ungkap Entus.

Selain itu, ADHI akan melakukan penguatan modal untuk dapat memperbesar kapasitas perusahaan dalam menyelesaikan proyek strategis nasional di samping terus mengupayakan percepatan pembayaran piutang proyek.

Seperti diketahui, Adhi Karya akan menerima suntikan dana melalui mekanisme penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) mencapai Rp 3,87 triliun.