JAKARTA (Independensi.com) – Emiten peternakan ayam broiler PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) optimistis pendapatan dapat tumbuh 20%-30% dari kinerja tahun lalu Rp 82,13 miliar terutama karena perbaikan kegiatan sosial-ekonomi dibanding masa pandemi tahun lalu.
Optimisme itu ditopang realisasi pendapatannya periode 6 bulan pertama 2022 yang sudah di atas 50% dari target tersebut, kata Aditiya Fajar Junus selaku Direktur Utama Dewi Shri (DEWI).
“Per Juni 2022, pendapatan dan laba bersih Dewi Shri masing-masing mencapai Rp 55,58 miliar dan Rp 5,05 miliar,” terang Aditiya dalam keterangan resmi Rabu (14/9).
Menurut dia, dengan membaiknya aktivitas masyarakat tersebut, harga daging ayam yang merupakan produk utama Dewi Shri akan bertahan di kisaran atas.
Untuk mendukung kinerja perseroan ke depannya, perseroan juga masih dalam proses pembangunan peternakan komersial ayam broiler (broiler commercial farm) dan rumah potong ayam (RPA) yang diharapkan dapat beroperasi tahun depan.
Aditiya mengatakan ekspansi tersebut akan melipatgandakan kapasitas populasi ayam yang dapat diternakkan Dewi Shri atau naik sebesar 100% dari kapasitasnya sekarang.
Pembangunan broiler commercial farm akan dilakukan di atas tanah seluas 12.215 m2 dan pembangunan RPA dilakukan pada lahan seluas 30.707 m2.
“Kami berharap broiler commercial farm dan RPA yang berlokasi di Cianjur tersebut akan mulai beroperasi tahun depan karena masih menunggu proses perizinan dari pemerintahan setempat,” lanjut Aditiya.
Keseluruhan ekspansi tersebut termasuk pembelian lahan dan biaya pembangunan sudah dianggarkan dengan menggunakan dana yang didapat perseroan dari IPO. Dewi Shri Farmindo mencatatkan sahamnya di bursa pada 18 Juli 2022 dan menjadi perusahaan tercatat ke-26 pada 2022 dan menjadi perusahaan ke-792 yang mencatatkan sahamnya di bursa, tutup Aditya.