BEM Nusantara Sulawesi Tegaskan Peran Penting Pemuda

Loading

KENDARI (Independensi)- Koordinator Bem Nusantara Sulawesi Hasir berbicara soal Kepemudaan dalam Kegiatan Seminar Kebangsaan dengan tema “Peran Pemuda Dalam Memberantas Hoax, Hatespeech dan Isu Sara Menuju Pemilu Serentak 2024”, baru-baru ini.

Menurut Hasir, peringatan Hari Sumpah Pemuda ini selalu memilik arti penting karena ancaman-ancaman terhadap kesatuan Indonesia selalu ada bersamaan dengan cita-cita mewujudkan kejayaan Indonesia.

“Pemuda hari ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan pada masa yang akan datang. Apa yang dilakukan oleh pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Mandat pemuda saat ini adalah menjadikan nilai-nilai persatuan di atas segala-galanya. Memandang keberagaman sebagai anugerah yang berharga untuk dirangkai menjadi kekuatan yang luar biasa menggapai kejayaan Indonesia,” ujar Hasir.

Dalam Kegiatan Seminar Kebangsaan ini di hadiri 4 Narasumber, yakni Ketua Forum 2045, Prof Yoyo Guru Besar UTY, Kejaksaan, KPU dan 5 Panelis dari Kordinator Daerah Bem Nusantara masing-masing Provinsi.

Rektor Unsultra juga ikut mengajak dalam  sesi diskusi untuk menjadikan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-94 ini sebagai momentum untuk meningkatkan semangat kita bersama membangun bangsa.

“Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Allah Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kekuatan kepada kita bersama untuk mampu membangun persatuan bangsa dan menggapai cita-cita kejayaan Indonesia,” pungkasnya.

Ketua Forum 2045 Dr.Untoro Hariadi M.Si dalam Sesi diskusi ini mengatakan bahwa dalam peran pemuda dalam mengawasi proses Demokrasi pemilu saat ini, sangat penting terlibat dalam proses pemilu dan pemilihan yang merupakan amanah kedaulatan rakyat.

Menurut dia dengan melihat data Pemilu 2019, pemilih muda mencapai 30 persen dari daftar pemilih tetap (DPT). Angka jumlah pemilih muda tersebut bukanlah angka yang sedikit.

Dengan jumlah itu, peran generasi muda dalam proses pemilu tentunya dibutuhkan, termasuk soal pengawasan atau pun pemantauan pesta demokrasi.

“Dengan melihat data Pemilu 2019, pemilih muda yang mencapai 30 persen dari daftar pemilih tetap (DPT), tentunya perlu mendukung peran kalangan muda untuk terlibat dalam proses pemilu,” kata dia.