BEKASI (IndependensI.com)- Empat tahun terakhir ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bekasi, terus meningkat. Tahun 2022 meningkat menjadi 75,22 persen. Kenaikan ini menjadi yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Diharapkan, tahun 2023 akan meningkat lagi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Bappeda Kabupaten Bekasi Entah Ismanto saat acara puncak Musrenbang RKPD Kabupaten Bekasi tahun 2024 baru-baru ini.
Untuk tahun 2022, capaian IPM Kabupaten Bekasi meningkat sebesar 0,77 persen dibandingkan tahun 2021, yakni dari 74,45 persen ke angka 75,22 persen. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan Jawa Barat dengan nilai IPM sebesar 73,12 persen dan Indonesia dengan nilai Ipm sebesar 72,91 persen” kata Entah.
Dijelaskan, peningkatan itu sumbangsih dari kenaikan seluruh komponen IPM yang ada di Kabupaten Bekasi dan berada di atas nilai komponen Jawa Barat Dan Indonesia.
Komponen itu antara Lain, Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) meningkat 0,23 persen dari 9,3 ke 9,53 persen pertahun, Harapan Lama Sekolah (HLS) meningkat 0,01 persen dari 13,10 Ke 13,11 persen per tahun. Usia Harapan Hidup (UHH) meningkat sebesar 0,23 persen dari 73,81 persen ke 74,04 persen pertahun, pengeluaran perkapita meningkat sebesar Rp 416.000 dari Rp 11.341.00 ke Rp Rp 11.757.000 orang pertahun.
Selain peningkatan IPM, persentase penduduk miskin di Kabupaten Bekasi juga mengalami penurunan sebesar 0,2 persen dari 5,21 persen ke 5,01.Menurun jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bekasi dari 202.700 orang menjadi 201.140 orang.
Dari 14 indikator kinerja utama, 9 diantaranya mencapi target tahun 2022 dengan cukup baik yaitu dengan nilai berkisar antara 70 sampai lebih dari 100 persen.
“Empat lainya masih sangat kurang dan satu indikato belum dapat dihitung akubat belum keluarmya penetapan peringkat se-nasional , yakni indikator LPPD,” ungkapnya.
Target yang ditetapkan sebagai indikator kinerja utama Kabupaten Bekasi untuk tahun 2024 ada 10 indikatoe, antara lain pertama, persentase penduduk miskin dengan target Sebesar 4,66 persen, indeks pembangunan manusia target 75,59 persen, tingkat pengangguran terbula target 9,02 persen, laju pertumbuhan ekonomi target berkisar 4,7 – 5,3 persen, Indeks reformasi birokrasi target 73,99 persen.
“Tingkat konektivitas antar wilayah target 63,36 persen, indeks resiko bencana target 113,46 persen, indeks demokrasi target sebesar 71,88 Persen, Indeks ketenteraman Dan ketertiban target 82,09 Persen dan indeks kualitas lingkungan hidup dengan target sebesar 43,28 Poin,” ujarnya. (jonder sihotang)