Proyek pembangunan rumah sakit yang diharapkan mampu mengcover layanan kesehatan masyarakat khususnya diwilayah Gresik selatan. Seperti, Kecamatan Menganti, Kedamean, Driyorejo, dan Wringinanom, ditarget selesai pengerjaannya pada tahun ini.
Menurut Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, keberadaan RSGS cukup krusial mengingat wilayah Gresik Selatan merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi, yakni 365.970 jiwa atau 28,3 persen dari total penduduk di Kabupaten Gresik (data BPS tahun 2023).
“Selama ini masyarakat Gresik selatan jika berobat, harus menuju RSUD Ibnu Sina yang berjarak sekitar 30 km dari tempat tinggalnya. Sehingga, hal ini yang mendasari kita untuk membangun tempat layanan kesehatan sesuai dengan harapan masyarakat sini,” ujarnya saat meninjau pembangunan RSGS, Kamis (22/6).
“Pembangun RSGS di Kecamatan Kedamean ini, adalah bentuk komitmen Pemkab Gresik dalam pemerataan pembangunan dan kesehatan. Karena di wilayah Gresik selatan yang padat penduduk, dan belum memiliki rumah sakit daerah,” tutur Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik.
Gus Yani menambahkan, bahwa rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karenanya berbagai persiapan sarana pendukung, seperti infrastruktur jalan juga tengah disiapkan, sehingga semua sudah siap saat RSGS beroperasi.
“Pembangunan RSGS sudah direncanakan sejak tahun lalu, sesuai masterplan nantinya akan menjadi rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 bed. Saat ini, pembangunannya telah dimulai secara bertahap yang diawali dengan pemadatan lahan dan sebagainya.
Sedangkan untuk pekerjaan konstruksi, sudah dimulai sejak bulan Juni. Setelah rampung, RSGS akan menjadi rumah sakit daerah ketiga di Kabupaten Gresik, selain RSUD Ibnu Sina yang berada di tengah Kota Gresik dan RSUD Umar Mas’ud di Pulau Bawean,” urainya.
Disisi lain, lanjut Gus Yani berdirinya RSGS dinilai akan memaksimalkan program Universal Health Coverage (UHC) di Gresik yang merupakan program kesehatan gratis yang sangat sukses dan besar manfaatnya.
Saat ini, tercatat UHC Gresik telah mencover 100 persen warga Kabupaten Gresik. Capaian ini, menjadikan Gresik sebagai salah satu Kabupaten dengan UHC tertinggi. Artinya, masyarakat ber-KTP Gresik hanya membutuhkan KTP untuk menerima pelayanan kesehatan di seluruh faskes di Kabupaten Gresik,” ungkapnya.
“UHC ini terus kita highlights, bahkan kita ajak rapat secara langsung Kepala Puskesmas di seluruh Gresik, sekaligus kita konfirmasi penguasaan puskesmas terkait program ini. Tujuan akhirnya adalah kemudahan warga Gresik dalam mengakses dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik,” tukasnya.
Dengan sudah berjalannya UHC dan pembangunan RSGS, sambung Gus Yani, diharapkan dapat menjadi angin segar bagi warga Gresik Selatan. “Dua hal ini akan menjadi kombo ciamik Gresik dalam memastikan pelayanan kesehatan pada masyarakat,” imbaunya.
“Mudah-mudahan, pembangunan RSGS dengan UHC di Pemkab Gresik yang sudah 100%, bisa memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Gresik.” pungkas Gus Yani. (Mor)