BEKASI (IndependensI.com)- Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) salah satu yang terpenting dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta untuk kemajuan perusahaan. Maka, untuk itulah, Direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, terus berupaya meningkatkan SDM para pegawainya.
Teknologi pun semakin maju. Maka, kemajuan teknologi itu harus diimbangi dengan SDM, ujar Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim saat pembukaan pelatihan 26 orang pegawai perusahaan tersebut, Senin (7/8/2023)
Pada pelatihan atau In Huose Training angakatan 117 tersebut, bertemakan “Manajemen Air Minum Berbasis Kompetensi Tingkat Madya”.
Pelatihan terselenggara atas kerjasama PDAM Tirta Bhagasasi dengan Yayasan Pendidikan Tirta Dharma – PAMSI.
Kepada para peserta pelatihan, Usep meminta agar dapat mengikuti semua tahapan materi yang diajarkan. Ini semuanya dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Diharapkan, ilmu yang didapat selama pelatihan, dapat ditetapkan dalam praktik terkait bagaimana menyediakan air bersih yang baik, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Di Kabupaten dan Kota Bekasi yang merupakan wilayah pelayanan PDAM Tirta Bhagasasi, katanya, cakupan layanannya masih jauh dari harapan. Saat ini cakupan layanan air bersih masyarakat baru sekitar 40 persen. Karena itu, masih harus ditingkatkan.
PDAM ini sudah memasuki tahun ke 42. Potensi pelanggan sangat terbuka. Maka, SDM harus mumpuni dan terus meningkatkan pelayanan, karena air bersih merupakan kebutuhan utama masyarakat, tambahnya.
“Manfaatkan waktu yang singkat ini. Ikuti setiap pelatihan dengan serius untuk menambah ilmu dan pengetahuan serta dapat diterapkan dalam pekerjaan guna memajukan perusahaan,” tegas Usep.
Pelatihan 6 Hari
Dalam laporannya, Kepala Bagian SDM PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Siti Aminah menyebutkan, pelatihan diikuti 26 orang pegawai. Lama pelatihan 6 hari mulai Senin 7 Agustus sampai 14 Agustus 2023.
Adapun materi pelatihan antara lain: “melaksanakan manajemen bisnis air minum penyehatan, melaksanakan manajemen mutu, melaksanakan sistem OM Spam, melaksanakan manajemen strategik divisi, manajemen aset, manajemen SDM, komunikasi bisnis, manajemen keuangan ivestasi, dan melaksanakan kepemimpinan situasional”.
Sementara itu, Direktur Konsultasi Yayasan Pendidikan Tirta Dharma- PAMSI, Kumala Siregar salah seorang pemateri menyatakan bahwa, saat ini banyak PDAM di daerah yang tidak sehat, baik dari keuangan dan pengelolaan. Maka, SDM menjadi tulangpunggung perusahaan yang harus ditingkatkan.
“Pada unumnya masalah yang dihadapi PDAM adalah SDM, air baku dan cakupan layanan. Maka, untuk menjadi PDAM yang sehat, ketiganya harus baik dan perusahaan pun maju”, katanya. ((jonder sihotang)