Jakarta- Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru mengingatkan para pejabat pemerintah untuk tidak lagi melemparkan wacana pemberian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 92 atau Pertamax.
Tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu pun mengapresiasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang sudah menegaskan pemerintah tidak akan mensubsidi pertamax demi mengurangi polusi di Jakarta yang memburuk akhir-akhir ini.
“Sebelumnya khan muncul wacana ini (subsidi Pertamax) dari pejabat Kementerian ESDM, seharusnya seluruh pejabat pemerintahan tak mewacanakan hal ini, karena Pertamax memang tak boleh disubsidi,” tegas Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Selasa 29 Agustus 2023.
Ketua Tanfidziyah PBNU bidang ekonomi dan lingkungan hidup itu melanjutkan, seharusnya seluruh pejabat menyadari bahwa mayoritas pengguna Pertamax berasal dari kalangan masyarakat mampu.
Sehingga adalah kesia-siaan, apabila barang yang diperuntukkan untuk warga kelas menengah keatas disubsidi oleh negara. Gus Falah menegaskan, subsidi harus diperuntukkan untuk meringankan kesulitan orang miskin.
“Bila barang untuk orang mampu di subsidi, hanya akan membebani APBN. Menurut pandangan agama, pola seperti ini merupakan pola yang dicela atau madzmum,” tegas Gus Falah.
“Bapak Menteri (ESDM) harus menegaskan pada para bawahannya, bahwa subsidi bukan untuk masyarakat mampu. Sehingga kedepannya, tak ada lagi pejabat yang sembarangan melempar wacana,” tambah Anggota Komisi VII DPR-RI itu.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa, Pemerintah tengah berencana membuat kebijakan pemberian subsidi BBM Pertamax. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan, guna menekan kontributor polusi udara di Jakarta.
Pernyataan Dadan itu kemudian dibantah oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, yang menegaskan pemerintah tidak akan mensubsidi pertamax.