BALI (Independensi.com) -Bergabungnya Muhaimin Iskandar menjadi Cawapres Anies Baswedan diyakini membawa harapan energi baru untuk Indonesia menjadi lebih baik dan sudah sepantasnya mendapatkan dukungan masyarakat Indonesia khususnya di Bali terhadap pasangan calon presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Tokoh Puri Gerenceng Pemecutan, Anak Agung Ngurah Agung (Gung Gerenceng) mengatakan Duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam agenda Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang merupakan pasangan Capres dan Cawapres yang paling ideal dan menjanjikan untuk membuat Indonesia yang lebih adil, lebih sejahtera, dan mampu melindungi setiap tumpah darahnya.
Apalagi soal figur Cak Imin yang dikenalnya begitu dekat dan memiliki ‘aura kepemimpinan’ yang luar biasa serta piwai dalam menjalin kedekatan personal kepada semua pihak.
“Kebetulan saya pernah berinteraksi secara langsung kepada Cak Imin ketika pernah menjabat Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat periode tahun 2003 lalu,” tutur Gung Gerenceng saat refleksi peringatan 117 Tahun Perang Puputan Badung, Minggu (18/9/2023).
Dirinya mengklaim bahwa cuma dia satu-satunya orang Bali yang pernah duduk dalam kepengurusan DPP PKB. Hal itulah yang memberikan keyakinan tambahan bagi dirinya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait kedua figur masa depan ini (Pasangan AMIN).
Soal terkait dukungannya yang dinilai ‘Tidak Populer’ oleh beberapa kalangan di Bali, Gung Gerenceng tidak memperdulikan, “Keyakinan dan pendapat yang saya dukung terkait Anies-Cak Imin realistis saja, semua orang bebas untuk mengemukakan pilihan hati nuraninya, tapi jujur diakuinya bahwa duet pasangan tersebut memiliki kapasitas dan kapabilitas yang ‘excellent’.
Totalitas tersebut ditunjukkan dengan terus memberikan pemahaman dan diseminasi informasi yang holistik kepada ‘semeton’ nya untuk lebih mengenal figur pasangan Anies-Muhaimin Iskandar.
Ratu Puri Gerenceng A A Ngurah Agung juga dikenal sebagai tokoh pembauran Hindu muslim yang juga seorang Gusdurian. (hw)