Desa Potato Head Masuk Dalam Peringkat 50 Hotel Terbaik Dunia 2023

Loading

Bali (Independensi.com) – Desa Potato Head, desa kreatif Bali yang didirikan oleh pionir perhotelan Ronald Akili dengan bangga mengumumkan masuk dalam peringkat penghargaan perdana ’50 Hotel Terbaik Dunia’. Didirikan dengan etos ‘Good Times, Do Good’, Desa Potato Head adalah pemimpin dunia dalam pariwisata regeneratif, dengan komitmen terhadap netralitas karbon dan nihil limbah, melalui berbagai proyek mengesankan yang berpusat pada komunitas lokal di Bali.

Didirikan pada tahun 2020, Desa Potato Head adalah desa kreatif yang unik dan luas, mencakup dua pilihan bangunan hotel yaitu Potato Head Suites dan Studios, berbagai konsep makanan dan minuman – Kaum, Tanaman, Ijen, Sunset Park dan Potato Head Beach Club, ditambah co-working space atau ruang kerja bersama, studio rekaman dan digital HEADSTREAM serta berbagai ruang seni dan musik.

Sejak pembukaan Potato Head telah memulai sejumlah proyek keberlanjutan, termasuk Lab Sampah – fasilitas daur ulang di lokasi yang memanfaatkan bahan limbah dari operasional hotel untuk menciptakan produk nyata yang digunakan di seluruh Desa, beberapa di antaranya tersedia untuk dibeli dan merupakan terobosan baru. Inisiatif komunitas pangan, yang dinamakan Sweet potato Project, dimulai pada masa lockdown untuk menyediakan makanan bagi komunitas lokal, dan tetap menjadi sumber rejeki dan lapangan kerja.

Penghargaan 50 Hotel Terbaik Dunia 2023, diselenggarakan oleh 50 Best, merupakan platform yang diakui secara internasional untuk merayakan keunggulan dalam industri perhotelan. Penghargaan ini menampilkan hotel-hotel paling luar biasa di dunia, yang menyoroti komitmen mereka terhadap layanan tak tertandingi, desain luar biasa, dan pengalaman tamu yang luar biasa.

Peringkat ke-40 Desa Potato Heads menggarisbawahi dedikasinya dalam menyediakan pengalaman menginap yang tak terlupakan bagi para tamu, memadukan kemewahan kontemporer dengan pesona Bali.

Resor ini menawarkan perpaduan unik antara seni, budaya, dan keramahtamahan, menciptakan pengalaman mendalam yang menangkap esensi atmosfer Bali yang dinamis sekaligus menjadi ujung tombak pariwisata regeneratif baik di kawasan ini maupun secara global. (hd)