Masyarakat Diminta Jaga Ruang Digital Jelang Pemilu

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Dalam era digital, teknologi memiliki pengaruh penting dalam proses jalannya sosialisasi dalam penyelenggaraan pemilu pada tahun 2024. Pemanfaatan teknologi dapat mempermudah proses pada tiap-tiap tahapan pemilu, sehingga lebih efektif dan efisien.

Oleh Karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi membahas bagaimana peranan ruang digital dalam proses pemilihan umum di Indonesia dalam NGOBRAS atau Ngobrol Bareng Legislator dengan tema “Pemilu Aman Ruang Digital Nyaman” pada Rabu, 7 Februari 2024.

Peneliti di Asia-Japan Research Institute, Ritsumeikan University Muhammad Riza Nurdin menyampaikan bahwa hubungan pemilu dan ruang digital erat kaitan dengan anak muda, karena mayoritas pemilih atau kurang lebih 55 persen akan diikuti dengan anak muda yang sangat erat dengan penggunaan teknologi digital.

Mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan internet lebih dari 6 jam dan cukup massif. Ada tiga hal yang penting dipahami terkait pemilu di  ruang digital, diantaranya saat ini produk pemilu  seperti narasi dan strategi pemasaran peserta pemilu mendominasi ruang digital. Tak hanya itu, distribusi dan komunikasi pemilu pun sudah menggunakan sarana digital.

“Sehingga, perlu menjadi kewaspadaan terkait konten negative yang beredar dengan tujuan untuk menurunkan elektabilitas. Ada juga konten manipulative yang digunakan untuk menyesatkan dan dapat menyulut emosi,” ujar Riza.

Fadhlulah, S.E Anggota Komisi I DPR RI menyoroti bahwa saat pemilu seringkali terjadi fitnah dan banyaknya beredar berita hoaks. Karena itu, masyarakat harus cerdas menilai pilihannya dalam pemilu dengan adu argument yang cerdas.

“Maka mari kita jaga pemilu yang aman dan khususnya di ruang digital kita harus selalu pintar-pintar menyaring informasi, karena seringkali sharing informasi di ruang digital malah berujung ke ranah hukum,” ujar Fadhlullah.

Kemudian, CEO Nujek.id Mochamad Gozali, S.E juga menekankan bahwa pemilihan umum sudah di depan mata. Undang-undang telah menetapkan bahwa kampanye pemilu harus diselenggarakan dengan sehat. Demi masa depan bangsa aspek integritas sangat penting, karena menentukan masa depan kita semua.

Karena itu, jadikan media sosial sebagai sarana berbuat baik dan berlaku santun, serta menambah ilmu. “Dalam berinteraksi sosial, usahakan menerapkan ‘6 No’ yaitu, no konflik, no hoaks, no curhat, no mention, no asusila, dan no nyinyir,” ungkap Gozali.

Menurut Gozali, ruang digital juga perlu dijaga kesehatannya dengan mengungkapkan pendapat secara baik. Sehingga, tidak ada lagi celah untuk saling membenci, sebagai kunci pemilu yang aman tanpa kekerasan, baik dalam kampanye pemungutan suara, dan penghitungan suara nanti.