Hati – hati Penipuan di Dunia Maya, Begini Modusnya

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Praktik penipuan di dunia digital banyak terjadi. Tak sedikit masyarakat menjadi korban. Untuk itu perlu dilakukan upaya pemahaman dan pencegahan serta juga menjaga data diri agar terhindar dari praktik scamming.

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) membahas bagaimana agar masyarakat tak terjerumus dalam penipuan online, dalam NGOBRAS atau Ngobrol Bareng Legislator dengan tema “Cermati Praktik Scamming di Dunia Digital” pada Rabu, 7 Februari 2024.

Subarna SE, M.Si Anggota Komisi I DPR RI menyoroti perilaku untuk mendapatkan keuntungan dari menipu orang lain. Hal ini merupakan salah satu sisi gelap dalam dunia maya. Karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kecakapan dalam dunia maya agar data kita terlindungi.

Etika berinternet juga menjadi hal penting yang harus menjadi perhatian masyarakat. “Celah dapat terjadinya ‘scamming’ adalah kelalaian atau kurang telitinya pengguna terhadap informasi yang diberikan,” ujar Subarna.

Penipuan dalam dunia digital terbagi dalam tiga poin, diantaranya kontak langsung melalui telepon. Kemudian menggunakan voucher, biasanya dengan cara meminta pengembalian dana. Biasanya penipuan menggunakan  situs duplikasi yang menggunakan situs asli untuk memancing melakukan pengembalian hadiah.

Menurut Communications, Marketing, Digital Marketing, and Start Up Industries, Lasya Miranti , S.Ikom, MBA, LCPC  ‘scamming’ atau penipuan turut berkembang seiring berkembangnya dunia internet yang diperkirakan muncul pada tahun 2000.

Kerugian akibat penipuan dalam dunia digital mencapai Rp 129 Triliun di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia kerugian mencapai Rp14 Triliiun. Penipuan terpetakan dalam beberapa cara, yang diantaranya phising, situs website palsu, rekayasa sosial, penipuan aksi online, dan penipuan investasi.

“Karena itu, waspadai tanda-tanda penipuan seperti komunikasi yang meminta informasi pribadi atau informasi keuangan. Kemudian, jika menerima tawaran yang menggiurkan dan terlalu royal juga patut diwaspadai,” ujara Lasya.

Dalam kesempatan yang sama, PLT Direktur Nawala Nusantara Ir. M. Yamin, M.Ikom  menyampakan penipuan digital seringkali muncul karena masyarakat masih gagap teknologi.  Karena itu, ia menekankan pentingnya pemahaman dalam menghindari penipuan online

“Kenali bentuk penipuan digital, ubah kebiasaan yang menjadi kelemahan untuk dieksploitasi, gunakan ‘Multiple Authentication’, gunakan password kombinasi dan jangan beritahu pada orang lain, kemudian gunakan perangkat lunak asli yang diperbaharui secara berkala,” tegas Yamin.