Relawan PETA melakukan Aksi protes impor paha kodok di Kedutaan Besar Prancis, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Aksi Protes: Kedutaan Besar Prancis Diserbu “Kodok dalam Karung” oleh Relawan PETA, Mendesak Larangan Impor Paha Kodok

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Aksi protes yang dramatis akan menghiasi luar Kedutaan Besar Prancis di Jakarta pada hari Selasa (27/2), ketika sekelompok relawan dari PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) menggelar demonstrasi yang menuntut larangan impor paha kodok. Dengan mengenakan topeng kodok dan terkurung dalam karung goni, para relawan akan menyuarakan kekejaman yang terjadi di industri daging kodok, mendorong pemerintah Prancis untuk mengambil tindakan tegas.

Investigasi menyeluruh yang dilakukan oleh PETA terhadap tujuh operasi industri daging kodok di Indonesia telah mengungkap praktik mengerikan di balik pengambilan daging tersebut. Pekerja terbukti menangkap kodok secara kasar dari habitatnya alami, sebelum memasukkan mereka ke dalam karung yang sempit dan menyebabkan penderitaan yang tak terbayangkan bagi hewan-hewan tersebut. Jason Baker, Senior Vice President PETA, menggambarkan fasilitas operasi tersebut sebagai “neraka bagi hewan sensitif seperti kodok.”

Aksi protes ini menjadi bagian dari kampanye global PETA untuk mengakhiri perdagangan paha kodok, yang menargetkan Prancis sebagai salah satu importir terbesar daging kodok di dunia. Dengan impor yang tak terhitung jumlahnya, Prancis memberikan kontribusi besar terhadap penderitaan yang dialami oleh jutaan kodok setiap tahunnya.

“Kami menyerukan kepada Pemerintah Prancis untuk menghentikan dukungan terhadap industri daging kodok yang kejam,” ungkap Baker, “dan mengajak semua orang untuk berpartisipasi dalam mengakhiri kekejaman ini dengan menjadi vegan.”

Investigasi PETA juga menyoroti kondisi mengerikan di dalam fasilitas-fasilitas industri daging kodok di Indonesia. Para pekerja diketahui melakukan tindakan kekerasan terhadap kodok, seperti membanting, membacok, dan bahkan menguliti mereka yang masih hidup. Indonesia sendiri merupakan eksportir paha kodok terbesar di dunia, dengan jutaan individu dikirim setiap tahunnya ke Uni Eropa.

Sejumlah perusahaan besar, termasuk raksasa ritel Carrefour, telah memberikan respons terhadap investigasi PETA dengan menghentikan sementara impor daging kodok dari Indonesia. Namun, para aktivis PETA menekankan bahwa langkah ini tidaklah cukup, dan menuntut aksi nyata untuk mengakhiri penderitaan hewan-hewan tersebut.

Aksi “Kodok dalam Karung” di depan Kedutaan Besar Prancis di Jakarta diharapkan akan menjadi panggilan yang kuat bagi pemerintah Prancis untuk bertindak segera demi mengakhiri impor paha kodok dan mengakhiri kekejaman di industri daging kodok.