GRESIK (independensi.com) – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi kunjungan kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend TNI Suharyanto beserta rombongan ke lokasi bencana gempa di Pulau Bawean.
“Mulai tadi malam, kami terus mengidentifikasi wilayah terdampak dan korban supaya penanganan darurat bencana gempa di Bawean teratasi dan berjalan dengan baik,” kata Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, Minggu (24/3).
“Saya minta kepada warga untuk tetap tenang, jangan terpancing berita hoaks terkait tsunami atau gempa susulan yang membuat warga tidak nyaman. Mudah mudahan ini segera pulih, agar warga dapat melakukan aktifitas seperti semula,” sambungnya.
Menurut Gus Yani gempa berkekuatan magnitudo (M) 6.5 dengan kedalaman 10 km tersebut. Telah mengakibatkan 2.972 rumah rusak ringan, 1.286 rumah rusak sedang dan 820 rumah rusak berat.
Selain itu, terdapat 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 rusak sedang dan 11 rusak berat. Selanjutnya 59 sekolah rusak ringan, 11 rusak sedang, 5 rusak berat, juga terdapat 1 pondok pesantren rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat, dan 1 rumah sakit mengalami rusak ringan.
“Gempa juga mengakibatkan 7 orang mengalami luka, empat diantaranya dari Kecamatan Tambak dan tiga korban luka lainnya berasal dari Kecamatan Sangkapura Bawean,” tuturnya.
Sementara, Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto dalam lawatannya itu memastikan penanganan darurat gempa di Pulau Bawean Kabupaten Gresik berjalan dengan baik.
“Dari tahap awal mulai dari pendataan hingga penanganan kita prioritaskan seluruh kebutuhan terpenuhi untuk korban gempa Bawean,” ungkapnya.
Pihaknya mengatakan, pemerintah ikut prihatin atas bencana gempa yang terjadi di Bawean. Untuk itu pemerintah akan mengganti kerusakan yang diakibatkan gempa sesuai kriteria, baik rusak ringan, sedang maupun rusak berat.
“Untuk rumah rusak berat akan mendapatkan ganti Rp. 60 juta, rusak sedang Rp. 30 juta dan rusak ringan Rp. 15 juta. Termasuk lembaga pendidikan ataupun fasilitas umum (Fasum) lainnya seperti masjid dan musala,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Suharyanto menyampaikan kepada warga agar tidak cepat percaya oleh informasi hoaks. Terutama gempa cianjur yang diunggah melalui media sosial. Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak terlalu panik yang berlebihan.
“Berdasarkan prediksi BMKG memang sampai saat ini gempa sudah ada 229 kali dan tidak berpotensi tsunami. Intensitas atau volume gempa semakin turun dan kecil. Mudah-mudahan ini segera berakhir agar warga dapat kembali aman dan tenang,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menyatakan, pemerintah Provinsi Jawa Timur juga akan segera memenuhi kebutuhan dasar korban bencana gempa di Bawean.
“Insya Allah hari ini kapal pengangkut kebutuhan korban gempa, mulai makanan siap saji, selimut, popok, tenda darurat, hingga dapur umum segera tiba di Bawean,” tegasnya.
Untuk diketahui, setelah melakukan pantauan langsung ke lokasi korban gempa bersama BNPB dan Pj Gubernur. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi mulai 22 Maret hingga 11 April 2024.
Selain itu koordinasi antara Penerintab Kabupaten Gresik, BNPB dan Pemprov Jatim langsung dilakukan untuk merumuskan langkah-langkah berikutnya. Termasuk, upaya pemulihan terhadap para korban. (Mor)