Krisno Adi saat menjadi dalang pertunjukan wayang kulit.
Krisno Adi saat menjadi dalang pertunjukan wayang kulit.

Krisno Adi, Penerus Generasi Dalang Wayang Kulit

Loading

Apa yang disampaikan oleh mas Kris adalah sebuah fakta yang tidak bisa dibantah, di mana dalam kenyataannya memang warga yang punya hajatan mantu atau mengkhitankan putranya di era teknologi informasi yang semakin canggih seperti sekarang ini — diakui atau tidak — mereka umumnya lebih senang mengakses ke youtube untuk menanggap wayang life streaming yang dilakukan oleh dalang-dalang terkenal seperti Seno Nugroho (alm) dan yang lainnya dalam bentuk recording atau rekaman.

“Terus terang saja saya kasihan kepada rekan-rekan pengrawit yang mengiringi saya kalau ada warga yang nanggap saya untuk mendalang di rumah mereka,” kata mas Kris. “Karena, mereka, para pengrawit atau sarpen yang sering mengiringi saya pentas .. tidak mempunyai keahlian lain kecuali menjadi sarpen,” tambah mas Kris dengan nada penuh keprihatinan.

Krisno Adi sesekali menjadi pembawa acara.
Krisno Adi sesekali menjadi pembawa acara.

Tanpa bermaksud untuk “jumawa” bahwa tak ada job untuk pentas mendalang pun mas Kris — sebagai ASN di bidang pendidikan — setiap akhir bulan mendapat gaji. Dan, sejak beberapa tahun lalu mas Kris menggeluti profesi sebagai pranata cara atau MC.

“Hal itu bukan berarti saya menanggalkan status saya sebagai dalang. Sama sekali tidak,” ujarnya, serius. “Tapi, itu semua saya lakukan semata-mata demi menopang sekaligus menunjang kehidupan saya sehari-hari,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *