Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Asluchul Alif, mengatakan program tersebut sangat tepat dilakukan untuk pemerataan layanan pendidikan bagi para ABK.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan inklusi yang lebih baik, mulai dari penyediaan tenaga pendidik dan pendamping khusus hingga layanan antar-jemput sekolah gratis bagi siswa berkebutuhan khusus ini,” ujarnya, Selasa (18/3).
Lebih lanjut, Wabup juga berpesan kepada Guru Pembimbing Khusus (GPK) agar tetap sabar dan penuh dedikasi dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Saya titipkan anak-anak berkebutuhan khusus ini kepada Ibu dan Bapak guru semua. Dengan program ini, mereka diharapkan memperoleh akses pendidikan yang lebih baik dan merata, sesuai dengan visi Pemkab Gresik dalam menciptakan pendidikan inklusif bagi seluruh masyarakat,” tukasnya.
Senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto, bahwa Pemkab Gresik memiliki komitmen kuat dalam memberikan layanan pendidikan prima bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kami telah meluncurkan program ‘Kemilau Hatiku Padamu’ sebagai bagian dari program seratus hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Program ini, bertujuan untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak berkebutuhan khusus melalui pelatihan dan pendampingan intensif,” tuturnya.
Saat ini, sambungnya terdapat 129 Guru Pembimbing Khusus (GPK) yang telah mengikuti pelatihan intensif dari Dinas Pendidikan Gresik. Program ini, juga telah mencatatkan 454 anak berkebutuhan khusus yang terdaftar sebagai penerima manfaat.
“Untuk pelaksanaan program antar jemput inklusi, pada tahap pertama sebanyak 100 anak akan dijemput setiap dua minggu sekali menggunakan mobil bantuan dari CSR Bank Jatim,” ungkapnya.
“Kami berharap dalam waktu tiga bulan ke depan, anak-anak ini dapat kembali ke sekolah asal mereka setelah mendapatkan dukungan yang optimal,” tandasnya. (Mor)