Dr. Retno Lestari, M.Pd. dalam mata acara pemaparan materi penyuluhan mengenai budidaya jamur tiram kepada anggota Dasawisma Krisan. (Dokumentasi Pribadi)

UKI Toraja dan UI Perkenalkan Teknologi Mikoponik

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja) dan Universitas Indonesia berkolaborasi dalam program Kosabangsa 2023 yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memperkenalkan teknologi budidaya jamur tiram “Mikoponik” di Lembang Sa’dan Ulusasu dan Tampo Makale, Toraja, Sulawesi Selatan.

Sebagai penunjang keberhasilan program yang tengah berjalan selama tiga bulan tersebut, diadakan kegiatan sosialisasi dan lokakarya yang berjudul “Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Baglog Jamur Tiram Melalui Penerapan Teknologi Mikoponik” yang diselenggarakan sebanyak dua kali pada tanggal 12-13 November dan 24-27 November 2023 di kedua lokasi.

Foto bersama antara tim Kosabangsa UKI Toraja-Universitas Indonesia bersama dengan perwakilan Dasawisma Krisan pasca kegiatan penyuluhan dan penyerahan teknologi siap pakai
Foto bersama antara tim Kosabangsa UKI Toraja-Universitas Indonesia bersama dengan perwakilan Dasawisma Krisan pasca kegiatan penyuluhan dan penyerahan teknologi siap pakai.

Kegiatan sosialisasi dan lokakarya ini dipimpin oleh Dr. Retno Lestari, M.Si., yang merupakan dosen prodi Biologi dari Universitas Indonesia dan Vonnisye, M.Pd. selaku dosen prodi PGSD dari UKI Toraja, beserta tim Pengabdi yaitu, Theresyam Kabanga’, M.Pd., Ir. Adewidar Marano Pata’dungan, M.P., serta tiga perwakilan mahasiswa Universitas Indonesia: Achmad Eka, Fathan Mubina, dan Putera Ikhsan dan tiga mahasiswa UKI Toraja yaitu Arianto Sapu’, Ayudhi Fajar, dan Lediana Attha.

Tim Pengabdi juga bekerja sama dengan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Indonesia dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Indonesia Toraja.

Kunjungan yang dilakukan oleh tim Kosabangsa UI-UKI Toraja bertujuan untuk memberikan pelatihan awal untuk mitra masyarakat dalam rangka mengembangkan teknologi Mikoponik. Kegiatan kunjungan pertama meliputi kegiatan penyuluhan dan distribusi baglog yang dipimpin Retno Lestari dan Vonnisye. Kunjungan kedua dilakukan pelatihan pembuatan media baglog dan penanaman bibit jamur tiram yang dipandu oleh tim mahasiswa dari kedua Universitas.

Foto bersama antara tim kosabangsa UKI Toraja dan Universitas Indonesia dengan kelompok Dasawisma Krisan pasca kegiatan pelatihan
Foto bersama antara tim kosabangsa UKI Toraja dan Universitas Indonesia dengan kelompok Dasawisma Krisan pasca kegiatan pelatihan

Mitra masyarakat yang turut serta dalam kegiatan pelatihan berasal dari Dasawisma Krisan yang berlokasi di Lembang Sa’dan Ulusalu dan Dasawisma Seruni di Tampo Makale. Masyarakat yang hadir pada kegiatan tersebut mayoritas adalah ibu rumah tangga yang siap untuk mempraktikkan aktivitas budidaya jamur. Kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh antusias disertai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh partisipan di tengah kegiatan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik bagi keberlanjutan program budidaya jamur tiram.

“Lembang Sa’dan Ulusalu dan Tampo Makale memang memiliki beberapa permasalahan dan belum ada banyak kegiatan yang bisa menambah pendapatan di sana, khususnya untuk kelompok Ibu-Ibu,” kata Vonnisye selaku ketua pelaksana program Kosabangsa UKI Toraja dalam penjelasan terkait latar belakang dan target kegiatan pelatihan ini.

“Harapannya kegiatan pelatihan ini dapat memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana cara pembuatan baglog dan penanaman bibir jamur tiram sehingga budidaya jamur dapat dilaksanakan dan saya juga berharap nantinya Lembang Sa’dan Ulusasu dan Tampo Makale dapat menjadi desa binaan kami,” ujarnya.

 

Rifka Membunga dan Beatrix Bonde selaku ketua Dasawisma Krisan dan Seruni merasa bahwa kegiatan ini sangat berkesan.

“Saya sangat terharu di dalam hati saya, karena memang sejak awal Dasawisma Krisan dibentuk tidak ada perkembangannya dan kemajuan di dalamnya. Maka dari itu, ketika Bu Vonnisye menelpon dan berkomunikasi dengan saya mengenai program Kosabangsa, saya teharu sekaligus semangat ingin menjalani program in,” kata Rifka.

Dasawisma Krisan juga siap berkomitmen untuk bersama-sama menjalankan dan mengembangkan program pengenalan budidaya jamur tiram Mikoponik dalam jangka panjang.

Hingga saat ini sudah terdapat 1.500 unit baglog sebagai medium atau substrat pertumbuhan jamur tiram yang disimpan di dalam kumbung jamur di masing-masing lokasi. Baglog tersebut didistribusi dari Universitas Indonesia sebagai unit starter produksi jamur tiram. Setelah dilaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini, diharapkan jumlah unit baglog bisa bertambah. Selain itu, diharapkan dalam jangka waktu dekat, hasil budidaya jamur tiram di kedua lokasi dapat segera dipanen oleh mitra masyarakat terkait.

Seluruh kegiatan yang dilakukan terlaksana dengan lancar karena dukungan dari berbagai pihak. DPPM UI dan UKI Toraja, serta mitra masyarakat berharap bahwa program pengembangan teknologi budidaya jamur “Mikoponik” di Lembang Sa’dan Ulusalu dan Tampo Makale dikemudian hari dapat menjadi komoditas baru dan menjadi tambahan sumber pendapatan masyarakat setempat.