BEKASI (IndependensI.com)- Di tengah upaya Pemkab Bekasi, Jawa Barat melakukan normalisasi dan pembongkaran bangunan luar di 65 sungai, saluran di 23 kecamatan, terdampak kepada pelayanan air bersih dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bhagasasi.
Saat ini terjadi gangguan distribusi air bersih di sebagian wilayah pelayanan Cabang Tambun Selatan, Kantor Cabang Pembantu Tambun Utara, Cabang Babelan dan Kantor Cabang Pembantu Bojongmangu.
Pasalnya, beberapa jaringan pipa di wilayah pelayanan tersebut rusak karena terkena alat berat saat pelaksanaan pembongkaran bangunan dan normalisasi sungai.
8
Terparah terjadi di wilayah Babelan dan Tambun Selatan mengakibatkan ribuan pelanggan, tidaklah mendapat pasokan air bersih. Kini, pihak Perumda Tirta Bhagasasi terus bekerja memperbaiki pipa distribusi air yang rusak di empat lokasi.
“Perbaikan pipa rusak, terus dilakukan, dan dimaksimalkan hingga malam hari, dan kami pihak manajemen mohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan. Kami terus berupaya maksimal melakukan perbaikan,” ungkap Kasubag Humas Perumda Tirta Bhagasasi Hasan Basri, Selasa (13/5/2025).
Selain perbaikan jaringan, pihak perusahaan juga menggunakan mobil tanki untuk mendistribusikan air bersih kepada pelanggan khususnya di wilayah pelayanan Tambun Selatan dan Babelan.
Setidaknya tiga unit mobil tangki dikerahkan mulai pagi hingga malam hari. Bahkan, saat ini, sedang melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bekasi untuk menambah tiga mobil tangki.
Penyebab gangguan pelayanan di wilayah Tambun Selatan, akibat pipa 10 inci yang terletak di bawah jembatan Rel Kereta Api Kali Baru, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, putus.
Pipa milik Perumda Tirta Bhagasasi terkena alat berat saat melalukan penertiban bangunan liar oleh Pemkab Bekasi. Saat itu, alat berat berupa “beco” melakukan pengerukan badan saluran, dan terkena pipa yang berada di bawah air.
Pipanya pecah. Saat ini sedang dalam proses perbaikan pipa, dan pemasangan Dop dan Valve. Untuk menjamin distribusi air bersih, bahkan pipa direlokasi.
Sementara di wilayah pelayanan Cabang
Babelan, gangguan layanan air bersih kepada pelanggan, juga akibat jaringan pipa yang terkena alat berat. Hal itu terjadi di dua lokasi, yakni di Kampung Kedaung, Desa Bunibhakti akibat pihak pemerintah daerah memasang “udit beton” pada saluran air. Jaringan pipa ukuran 8 inci bocor.
Sedang gangguan kedua terjadi di lokasi terpisah Kampung Kedaung Babelan. Pipa jaringan distribusi utama (JDU) ukuran 500 inci juga pecah terkena alat berat saat normalisasi saluran irigasi oleh pemerintah daerah.
Sementara di wilayah KCP Bojongmangu, tepatnya di Desa Sukabunga, juga akibat normalisasi saluran dan pembuatan jalan baru oleh pemerintah daerah Kabupaten Bekasi. Terhadap kerusakan pipa, perbaikan dalam proses saat ini.
65 Sungai Normalisasi
Sebagaimana diketahui, saat ini, Pemkab Bekasi melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK), tengah melakukan normalisasi 65 sungai dan saluran sekunder di 23 wilayah kecamatan.
Selain normalisasi saluran dan sungai, saat ini Pemkab Bekasi juga sedang gencar melakukan penertiban bangunan liar (bangli) di semua wilayah kecamatan, ungkap Kepala Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi, Henry Lincoln
Normalisasi dilakuka guna meminimalisir banjir yang kerap terjadi beberapa wilayah Kabupaten Bekasi. Juga pembongkaran bangunan liar yang terus dilamukan hingga saat ini di setiap bantaran sungai dan saluran air.
Dalam kegiatan ini, Pemkab Bekasi mengalokasikan anggaran dari APBD tahun 2025 untuk semua kegiatan tersebut sekitar Rp 300 miliar, ujar Henry. ( jonder sihotang)