Tuan rumah kembali gagal meraih gelar juara pada BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2025, pekan lalu. Ajang berhadiah total sekitar Rp 23 Miliar ini dimenangi para pemain mancanegara yang sudah malang melintang di kancah bulu tangkis dunia. (Independensi/Ray Soemantoro)

Indonesia Open 2025: Tuan Rumah Kembali Tanpa Gelar

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Tuan rumah kembali gagal meraih gelar juara pada BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open 2025, pekan lalu. Ajang berhadiah total sekitar Rp 23 Miliar ini dimenangi para pemain mancanegara yang sudah malang melintang di kancah bulu tangkis dunia.

Turnamen prestisius di Tanah Air ini belum mampun membuat pebulu tangkis Indonesia berbicara banyak dalam prestasi. Adalah ganda tangguh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang sempat meraih sukses pada Indonesia Open 2021 di Nusa Dua, Bali. Kevin/Marcus sukses menghemtikan perlawanan duet Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor 21-14, 21-18.

Sejak saat itu, Indonesia belum lagi meraih gelar dengan bermodalkan kekuatan pemain yang “dia lagi dia lagi” dan bongkar pasang. Duet ganda nonpelatnas  Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani nyaris meraih kemenangan sebelum dipatahkan ganda Korea Selatan,  Kim Won Ho/Seo Seung Jae dalam laga seru dan menegangkan hingga berakhir skor  21-18, 19-21, 12-21 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (8/6/2025). Kim/Seo sebelumnya menyingkirkan ganda putra unggulan utama Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di semifinal dengan skor 21-18, 19-21, 23-21.

Seperti dikutip dari Antara, sebelum tampil di babak final Sabar/Reza menundukkan penampilan cemerlang ganda Malaysia, Man Wei Chong/Tee Kai Wun juga dengan tiga set 21-18, 12-21, 21-18. Man/Tee ini adalah pasangan yang dilatih Herry Iman Pierngadi, mantan pelatih Kevin/Marcus. Pelatih bertangan dingin ini harus hengkang dari pelatnas bulutangkis menyusul keputusan PP PBSI.

Di sektor tunggal putri, pebulu tangkis putri Korsel, An Se Young membawa pulang gelar  gelar Indonesia Open 2025, setelah dalam laga final menang atas pemain China, Wang Zhi Yi lewat rubber game, 13-21, 21-19, 21-15. “Pertandingan ini lumayan sulit tapi akhirnya bisa menemukan kepercayaan diri sendiri dan berhasil memenangkan final tadi,” kata An.

Lebih jauh An mengakui dari gim pertama sampai kedua itu memang bermain buruk. Hanya saja pelatih memberikan semangat terus bahwa dirinya  bisa memenangkan pertandingan. “Awalnya saya bermain tidak bagus, tapi pelatih tetap berikan arahan dan semangat yang meningkatkan mental hingga bisa membalikkan keadaan,” imbuh pebulu tangkis peringkat pertama dunia itu.

Menang di Istora

Ganda campuran Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue menuai gelar perdana pada turnamen BWF World Tour Super 1000 Indonesia Open. Keduanya mengaku senang bisa meraih kemenangan di Istora. Gicquel/Delrue mengalahkan ganda Thailand Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran dua gim langsung, 21-16, 21-18.

“Saya sangat, sangat senang. Kami sangat menantikan kemenangan di turnamen besar di tahun ini dan kami sangat senang bisa memenangkannya di Istora,” kata Gicquel seusai pertandingan. “Kami bermain begitu baik hari ini dan kami sangat bangga atas hasil yang diraih,” imbuhnya. Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan Gicquel/Delrue yang telah menelan dua kekalahan beruntun pada dua pertemuan terakhir menghadapi Puavaranukroh/Paewsampran.

Para pemain Negeri Tirai Bambu bisa membawa trofi kemenangan lewat kerjasama apik ganda putri Liu Sheng Shu / Tan Ning mengalahkan duet tangguh Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan 23-25, 21-12, 21-19.

“Bagi kami, ini adalah cara yang sangat baik untuk menutup tur Asia Tenggara dengan pertandingan ketiga yang kuat. Ini juga menjadi gelar juara kedua kami, sekaligus konfirmasi dari hasil latihan kami sebelumnya,” ujar Tan Ning.

Meski memperoleh kemenangan, Tan Ning menilai bahwa ada banyak hal yang harus dievaluasi terutama mengenai penyesuaian diri terhadap pola permainan karena banyak kehilangan poin dari kesalahan sendiri. “Ke depan, dalam latihan, kami ingin meningkatkan kemampuan adaptasi dan memperkaya strategi di lapangan,” ungkap Tan Ning.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *