Muh. Faiz Setiono Musgamy. (Ist/Jaya Raya)

Pemain Tuan Rumah Masih Bertahan

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Para pemain tuan rumah masih menunjukkan penampilan terbaik  pada kejuaraan bulutangkis Yonex-Sunrise Jaya Raya Junior International Grand Prix 2025. Dalam laga yang berlangsung di GOR PB Jaya Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, para pemain tunggal putra Jaya Raya mampu tampil mengesankan untuk menuju ke babak-babak akhir, Jumat (11/7/2025).

Tunggal putra dari Jaya Raya kategori U-15, Muh. Faiz Setiono Musgamy berhasil mengalahkan unggulan ketiga, Revan Adrilleo Saputra (Indonesia) dengan skor 21-10, 21-14. Melalui kemenangan ini, Faiz melaju kedelapan besar.

“Ini pembalasan saya karena sebelumnya di Sirnas Premier 2023 saya kalah dari Revan. Hari ini saya hanya bermain aman dan mengurangi kesalahan sendiri saja. Terbukti malah bisa main baik dan berhasil maju ke 8 besar,” tutur Faiz, pemain kelahiran Makassar, 4 Maret 2011.

Sayang kemenangan Faiz tidak mampu diikuti rekan seklubnya, Revie Israel Lumoindong yang terhenti di babak 16 besar tunggal putra U-15. Permainan Revie malah tidak berkembang dan takluk di tangan Chan Yee Hei, unggulan kedua asal Hong Kong dengan skor 13-21, 10-21.

Pada nomor tunggal putra U-17, pemain binaan Jaya Raya, Rakha Almer Alzena sukses membuat kejutan. Pemain kelahiran Perawang, Siak, Riau, 16 Januari 2009 ini berhasil menggusur unggulan kedua asal Singapura, Zhen Honk Zack Ng. Lewat laga sengit tiga gim, Almer akhirnya menang dengan skor 18-21, 21-19, 21-14.

“Pada awal-awal pertandingan, pola main saya sebenarnya sudah benar. Saya bisa mengontrol permainan dan lebih menekan. Tetapi setelah itu malah kehilangan fokus dan banyak membuat kesalahan sendiri. Sudah unggul malah terbalik, hasilnya jadi kalah. Pada dua gim berikutnya, saya masih menerapkan pola yang sama, cuma harus mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri,” aku Almer.

Selain kejutan, warna yang agak unik ditunjukkan oleh Yusack Christian. Pemain Jaya Raya ini tersingkir di babak 16 besar tunggal putra U-19, namun malah lolos ke babak 8 besar ganda campuran di kelompok umur yang sama. 

Yusack takluk di tangan Utchan Ruaysap (Thailand), 23-21, 14-21, 16-21. Namun, di sore hari saat berpasangan dengan Azka Fiona Zelia Debita, Yusack tampil lebih baik untuk memetik kemenangan atas Joven Farandi/Azifa Ploy Stacy (Indonesia) 24-22, 10-21, 21-13.

“Setelah kalah di tunggal saya akan lebih fokus ke ganda campuran. Oleh pelatih Bambang Suprianto, saya sebelumnya dinilai punya kemampuan bermain di ganda campuran, makanya disuruh mencoba di ganda campuran. Ternyata enjoy juga main di ganda campuran itu,” aku Yusack.

Masih di ganda campuran U-19, wakil Jaya Raya Muhammad Mulky Aufa Atmaja/Salma Mufida juga melaju ke 8 besar. Tiket tersebut didapat setelah menang dalam pertarungan tiga gim atas Anju Siahaan/Selsi Josika (Indonesia), 14-21, 21-19, 21-15.

“Tadi di pertama, kami banyak tertekan dan tidak bisa keluar dari tekanan. Di gim kedua, kami mengubah pola main dengan lebih menyerang dan berhasil. Di gim ketiga kami makin percaya diri dan tinggal melanjutkan strategi seperti gim kedua saja,” kata Salma.

Pada nomor yang sama, pasangan Jaya Raya, Je Ryco Bachtiar/Afina Musa Putri justru takluk di tangan pasangan gado-gado asal klub Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya/Jaya Raya, Ardiola Dionilo/Nadia Pritasari. Lewat laga sengit, Ryco/Afina kalah 21-12, 12-21, 18-21.

“Tadi memang kurang maksimal penampilan kami. Setelah menang di gim pertama, permainan kami malah kurang berkembang di dua gim berikutnya,” kata Ryco yang segera mengalihkan fokus ke ganda putra.

Nadia Pritasari menyebut, dirinya memang tidak memiliki partner di klub Jaya Raya. Hal serupa dialami Ardiola di DYSCW. “Akhirnya kami berduet dan malah bisa lolos ke babak 8 besar,” ujar Nadia.

Empat Kali Beruntun

Di tunggal putri U-17, Ghina Khairani Guniandi juga lolos ke babak 8 besar. Kemenangan wakil Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya atas unggulan ke-11 asal Malaysia, Kiera Wong, 21-13, 21-18 itu membuat Ghina makin dekat untuk mencetak gelar juara empat kali beruntun (quattrick) dalam beberapa pekan belakangan ini.

“Saya makin percaya diri untuk terus mengejar prestasi di kejuaraan ini. Saya memang harus semakin waspada karena lawan-lawan juga makin berat. Tadi saya bisa menang karena berusaha meningkatkan kecepatan permainan,” kata Ghina.

Sebelumnya, pemain kelahiran Majalengka (Jabar), 18 Juni 2009 ini telah memenangi tiga titel juara secara beruntun. Yakni pada Sirnas A di Jakarta, Sirnas A di Solo, dan Piala Kapolri di Jakarta. Kini pemain yang tiga tahun dibina di klub DYSCW ini tengah mengejar gelar keempatnya. “Saya ingin mengejar gelar juara yang keempat di ajang internasional ini,” tegas Ghina

Sayang kejutan Anggi Setia di tunggal putri U-17 tidak berlanjut. Pemain Jaya Raya yang sebelumnya mampu menggusur unggulan keempat, Tan Chanice dari Malaysia di babak pertama ini harus takluk di tangan unggulan ke-10 asal Djarum Kudus, Hani Miftasari dengan skor 9-21, 14-21. “Saya kalah power. Selama pertandingan saya kurang enjoy  Lawan juga lebih baik dari saya. Saya belum bisa mengimbanginya,” sebut Anggi. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *