BEKASI (IndependensI.com)- Penanganan banjir di perbatasan antara Kota Bekasi Jawa Barat dengan DKI Jakarta, tidak bisa dikukan sepihak satu pemerintah daerah. Tapi perlu koordinasi dan penanganan bersama.
Terkait hal itulah, Camat Pondok Melati, Jaya Eko Setiawan melaporkan kepada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dampak banjir di warga RT 05 RW 05 kelurahan setempat akibat penutupan dua pintu air dari empat yamg ada di Kali Sunter yang berada di lokasi Waduk Tiu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Rahmat dan Camat Pondok Melati bertemu langsung Camat Cipayung Fajar Eko Satrio untuk membahas dampak banjir yang dialami warga Kota Bekasi, Rabu (3/11/2020).
Waduk Tiu, merupakan penampungan air dari aliran Sungai Sunter untuk memecahkan solusi banjir yang dialami warga hilir Kali Sunter Cipinang dan sekitarnya. Dan jika empat pintu air dibuka semuanya, banjir akan menghampiri Cipinang dan sekitarnya. Namun jika dua pintu air ditutup jika hujan deras, mengakibatkan banjir ke RT 05 RW 05 Kelurahan Jati Melati Pondok Melati. Banjir ini meluap karena elevasinya tidak setinggi di daerah Jakarta Timur.
Dalam kunjungan lapangan tersebut, Wali Kota Bekasi menjelaskan perlu pembuatan tanggul 65 meter dengan menggunakan bronjong dan harus di perlebar ruasnya sehingga tidak meluapkan di warga sekitar, dan pembanguna sodetan.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar sebelumnya juga sudah memonitoring pembangunan sodetan tersebut, dan berkordinasi Wali Kota Bekasi untuk menindaklanjutnya. Dengan demikian, diharapkan banjir di daerah tersebut dapat diatasi. (jonder sihotang)