JAKARTA (Independensi.com) Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) yang juga Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Edhy Prabowo resmi menjadi tersangka kasus korupsi benih lobster (benur).
Status tersebut diputuskan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis dini hari (26/11/2020).
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, partainya menghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan.
“Pertama-tama kami sampaikan, Gerindra menghormati proses hukum yang ada dan kami akan mengikuti proses hukum tersebut degan sesuai aturan yang berlaku,” kata Dasco kepada para awak media, Kamis (26/11/2020).
Dasco menegaskan, Partai Gerindra dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tetap konsisten dalam pemberantasan korupsi.
“Saya pastikan Pak Prabowo serta Partai Gerindra tetap berkomitmen dalam pemberantasan korupsi,” tegas Wakil Ketua DPR RI ini.
Dasco mengungkapkan, saat ini Edhy Prabowo telah mengundurkan diri sebagai kader Partai Gerindra dan Partai Gerindra menerima pengunduran diri tersebut.
“Tentunya pengunduruan diri dari Pak Edhy Prabowo kami terima dengan baik sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku di partai dan karena sudah langung diumumkan, kami terima. Dan kami akan segera siapkan penggantinya di partai,” ungkapnya.
Akan tetapi, Dasco memastikan, Partai Gerindra tidak akan mengintervensi Presiden Jokowi terkait pengganti Edhy Prabowo sebagai Menteri KP.
“Kalau sebagai menteri tentunya itu adalah hak prerogatif Presiden. Kami dari Partai Gerindra tidak mencampuri dan kita tunggu saja bagaimana kebijakan dari Pak Presiden,” jelasnya.
Dasco pun mengaku, partainya tak menyiapkan nama pengganti Edhy Prabowo sebagai Menteri KP
“Sekali lagi saya sampaikan itu adalah hak prerogatif Presiden dan kita belum bicara atau mendapatkan kabar lebih lanjut mengenai itu,” tukas anggota Komisi III DPR RI ini.
Partai Gerindra, lanjut Dasco, tidak akan menyiapkan tim pembela hukum lantaran keluarga tersangka telah menyiapkan tim pengacara untung mendampingi proses hukum.
“Sampai hari ini keluarga sudah mempersiapkan tim pengacara untuk mendampingi proses hukumnya,” terangnya.
Dasco pun tidak ingin masalah ini dikaitkan dengan Pilkada serentak 2020, Desember mendatang.
“Kami berprasangka baik saja bahwa hal seperti ini bisa terjadi kepada semua parpol. Oleh karena itu kami tetap berpesan kepada kader Gerindra di seluruh Indonesia untuk tetap berkonsentrasi memenangkan pilkada dan menunjukan, kita ini adalah petarung yang baik,” pungkas legislator asal Dapil Banten 3 ini. (Ronald)