JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek Jalan Tol Akses Patimban dan Jembatan Batam Bintan yang dilakukan secara tatap muka dan daring pada Kamis (6/5/2021). Penyelenggaraan market sounding ini sangat penting dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan di tengah Pandemi COVID-19.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya mengatakan, terdapat beberapa perubahan dalam penyiapan kedua proyek tersebut dengan tujuan agar lebih menarik investor untuk melaksanakan kedua proyek ini secara KPBU.
“Kementerian PUPR bersama Kementerian Perhubungan mendapatkan loan untuk pembangunan Jalan Tol Akses Patimban, sehingga sifat proyeknya menjadi solicited atau prakarsa Pemerintah,” ujar Menteri Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki tujuan proyek ini adalah untuk percepatan pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Patimban agar pelabuhan tersebut bisa segera dimanfaatkan secara maksimal. “Jalan ini juga akan menjadi bagian rencana pengembangan kawasan di Provinsi Jawa Barat ke depan,” tambahnya.
Menteri Basuki berharap setelah proses market sounding ini akan segera dilakukan lelang (tender) sehingga konstruksi fisik proyek Jalan Tol Akses Patimban bisa dimulai pada tahun 2022. “Kalau tendernya bisa dimulai bulan depan, mudah-mudahan pekerjaan konstruksi fisiknya bisa dilakukan Tahun 2022,” tutur Menteri Basuki.
Selanjutnya untuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan, menurut Menteri Basuki dilakukan dalam rangka mempersiapkan pengembangan kawasan di dua wilayah tersebut, sehingga tidak hanya menjadi kawasan industri tetapi juga kawasan wisata. “Saya berharap para investor dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan jembatan ini sehingga kawasan Batam dan Bintan dapat menjadi kawasan yang lebih potensial untuk ekonomi dan pariwisata,” ujarnya.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam sambutannya secara daring menyambut baik market sounding yang hari ini dilakukan dan berkomitmen akan memberikan kemudahan perijinan bagi para calon investor. “Saya yakin iklim investasi Indonesia akan semakin baik, penciptaan lapangan pekerjaan akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi nasional semakin meningkat dan yang terpenting meningkatkan pendapatan negara agar APBN bisa tersalur lebih banyak lagi kepada Kementerian PUPR untuk bisa membangun infrastruktur dari Aceh sampai Papua,” ujarnya.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko Djoeli Heripoerwanto dalam sambutannya mengatakan, telah hadir secara online sebanyak 130 peserta dalam acara tersebut. “Market sounding dua proyek ini sudah pernah dilaksanakan pada 30 April 2020, market sounding dua proyek ini diselenggarakan kembali karena ada perubahan dalam penyiapan kedua proyek,” tuturnya.
Perubahan tersebut yakni Jalan Tol Akses Patimban yang mengalami perubahan skema KPBU yang sebelumnya Unsolicited (prakarsa Badan Usaha) menjadi Solicited. Rencananya Jalan Tol Akses Patimban ini akan memiliki total panjang 37,05 km dengan nilai investasi sebesar Rp.4,32 triliun serta dukungan Pemerintah sebesar Rp.4,17 triliun. Sedangkan untuk proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang memiliki total panjang 14,763 km mengalami perubahan nilai investasi yang cukup signifikan, dari sebelumnya Rp 8,78 triliun menjadi sebesar Rp.18,10 triliun. (adv/wst)