JAKARTA (IndependensI.com) – Koperasi diharapkan berperan penting dalam pembangunan Nasional, memajukan daerahnya dan membuka lapangan dan menyerap banyak tenaga kerja.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara Kehormatan pada Webinar Memperkokoh Peran Koperasi dan UMKM sebagai Sokoguru dan Pondasi Perekonomian di Masa Pandemi yang diselenggarakan media daring IndependensI.com, Selasa (27/7/2021).
Politisi Partai Golkar ini mengatakan di masa Pandemi ini, koperasi diharapkan tetap produktif dan kreatif. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM per Desember 2020, jumlah koperasi aktif di Indonesia 127.124 unit dengan volume usaha Rp174 triliun dan beranggotakan 25 juta orang.
“Hal ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2019 lalu,” kata Menko Airlangga dalam acara yang dipandu moderator pemerhati koperasi dan UKM, Agus Muharram tersebut.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap perkembangan koperasi antara lain kesulitan pengembalian pinjaman, penurunan omzet, penarikan simpanan penundaan rapat anggota dan lainnya.
Di sisi kegiatan usaha, kendala utama yakni permodalan dan kesulitan penjualan yang disusul oleh aspek bahan baku, produksi dan distribusi.
Lanjut Menko Airlangga, pemerintah terus membantu koperasi dan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 melalui kebijakan ekonomi untuk mendorong pemulihan perekonomian Nasional sejak tahun 2020.
“Pemerintah telah memberikan insentif fiskal untuk program pemulihan ekonomi nasional terhadap UMKM dan program ini ditujukan agar UMKM dapat terus melanjutkan usahanya di situasi pandemi dan sebagai upaya menekan pengurangan tenaga kerja di tahun 2020.,” papar Menko Airlangga.
Realisasi anggaran PEN sebesar Rp112,26 triliun untuk program UMKM dan di tahun 2021 program ini dianggarkan sebesar Rp105,02 triliun. Khusus untuk koperasi telah diberikan stimulus dalam bentuk LPDBKM UKM tahun 2020 sebesar Rp1 triliun untuk 63 koperasi dan Rp293 miliar untuk 37 koperasi.
Selain melalui dana PEN, pemerintah telah menyusun konsep digitalisasi koperasi untuk mendorong kemudahan kualitas koperasi.
“Oleh karena itu koperasi sebagai usaha berskala kecil itu harus berubah karena ini perlu ada pemikiran bahwa koperasi tidak hanya berskala kecil namun juga bisa berskala menengah atau besar,” tutur Menko Airlangga.
Sementara itu, Presiden Direktur Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara, saat ini banyak orang mendirikan persekutuan perusahaan dan diberi nama dengan koperasi. Langkah itu menghadirkan kesan buruk bagi nama baik koperasi sendiri.
Namun baginya, koperasi sejati adalah yang mendorong kemajuan perekonomian rakyat. Di mana dalam tubuh Kopsyah BMI sendiri menempatkan anggota menjadi pemiik, pengguna dan pengendali. Sehingga menjadi prinsip, nilai, dan jati diri koperasi.
“Untuk menjaga kemurnian koperasi, Kopsyah BMI mengembangkan keanggotaan yang semakin besar dan menjadi captive market koperasi. Sehingga sesama anggota yang tergabung dalam Kopsyah BMI melakukan asas gotong royong untuk terus mengadapi situasi yang ada, termasuk saat pandemi. Ini kata Founding Father kita Bung Hatta,” ujarnya.
Pada Webinar yang diselenggarakan dalam rangka HUT Koperasi ke-74 ini selain Menko Ekonomi Airlangga Hartarto, Presiden Direktur Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara hadir sebagai pembicara Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM Ahmad Zabadi, Sunar Basuki, Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PT PNM (Persero), Ketua Penasehat Himpunan Peritel dan Penyewa pusat Belanja Indonesia (Hippindo) Handaka Santoso. (Chs)