BEKASI (IndependensI.com)-
Tahun 2021, merupakan tahun ketiga pelaksanaan business plan atau perencanaan bisnis Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi. Dalam menjalankan program perusahaan, selalu bertitik tolak dan mengacu pada business plan tahun 2018-2023, yang dijabarkan tiap tahun dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
Dua tahun terakhir mulai Maret 2020 hingga saat ini, merupakan tahun sulit bagi perekonomian Indonesia, bahkan dunia dampak pandemi Covid 19. Tapi dua tahun terakhir, PDAM terbesar se Jawa Barat ini terus menambah pelanggan dan kini mempunyai pelanggan lebih 320.000 sambungan langganan (SL).
“Dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, terus berinovasi. Maka, pada peringatan HUT ke 40, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi September 2021 lalu, menetapkan tema “Sinergitas PDAM Tirta Bhagasasi untuk Bekasi Berani,” ungkap Direktur Utama PDAM Usep Rahman Salim, Senin (19/19/2021).
Bahkan, pada masa sulit ini, PDAM terus berivonasi, meningkatkan kinerja, produkstivitas, profesional, serta memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. Hal ini merupakan tujuan utama PDAM sebagai perusahaan atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memberikan layanan umum terhadap ketersediaan air bersih di Kota dan Kabupaten Bekasi, tambahnya.
PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi yang berdiri tahun 1981 berdasarkan Perda Kabupaten Bekasi nomor 04/1981, hingga September 2021, terus menambah cakupan pelayanan. Di Kabupaten Bekasi, telah melayani 20 dari 23 wilayah kecamatan. Di Kota Bekasi, telah melayani 7 dari 12 kecamatan.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan air bersih, PDAM Tirta Bhagasasi melakukan berbagai inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pelanggan dengan meningkatkan kontinuitas, kwantitas, kwalitas dan keterjangkauan (K-4).
Pada akhir pelaksanaan perencanaan bisiness plan tahun 2023, menargetkan 70 sampai 80 persen masyarakat di Kabupaten Bekasi, sudah terlayani air bersih. (jonder sihotang)