Berkah Sirkuit Mandalika Bagi Masyarakat Lombok

Loading

MANDALIKA (Independensi.com)
Tidak dapat dipungkiri, kehadiran Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika memberikan efek ganda yang positif.

Kehadiran Sirkuit Mandalika, selain mengenalkan Lombok ke seluruh dunia juga telah menggerakkan sektor lain seperti industri pariwisata, usaha mikro kecil dan menengah, serta menyerap ribuan tenaga kerja baru. Kesemuanya itu telah mengungkit perekonomian masyarakat Lombok Tengah.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi dalam keterangan persnya di MCI mengatakan, penyelenggaraan tes resmi pramusim MotoGP, 11-13 Februari 2022 memberi manfaat tidak hanya untuk mendongkrak pariwisata.
Namun membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat.

“Alhamdulillah, dengan adanya kegiatan tes pramusim MotoGP ini, NTB mendapat berkah. Baik untuk masyarat maupun daerah,” kata Yusron.

Nendi  warga asli Desa Kuta, Kecamatan Pujut  Lombok salah satu dari ribuan orang yang mendapatkan berkah itu.

Lulusan Mandrasah Aliyah Negeri 3 Lombok Tengah ini merupakan satu di antara lebih dari 500 waarga lokal yang bekerja di salah satu sirkuit termahal di dunia, dibangun dengan anggaran lebih dari Rp1 triliun.

Ia bekerja sebagai petugas kebersihan dengan seragam baju polo merah dan celana panjang hitam. Sore itu ia mengenakan topi hitam bertuliskan “Waste Care” di bagian atasnya, tepat menutupi kening. Rompi kuning menyala bertulis “Staf”, sarung tangan karet warna hitam, dan kalung identitas diri melengkapi kegagahanya sebagai salah satu ujung tombak suksesnya event balap MotoGP di Mandalika.

Pemuda berusia 20 tahun ini mengaku bersyukur dapat berkontribusi di Sirkuit Mandalika “Kami bersyukur dengan adanya Sirkuit Mandalika karena memberikan pekerjaan bagi kami,” kata Nendi saat ditemui usai para pebalap menyelesaikan tes resmi hari kedua pramusim MotoGP, Sabtu (12/2/2022).

Tugasnya adalah menyapu seluruh sampah yang berada di sekitar lapangan parkir utama bersama beberapa rekannya. Di tempat ini selain terdapat helipad, bangunan Medical Center, Command Center, ada juga Media Center Indonesia yang disiapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Media center ini merupakan fasilitas kerja para jurnalis yang meliput event MotoGP, sejak tes resmi pramusim, 11-13 Februari 2022 hingga Pertamina Grand Prix of Indonesia, 18-20 Maret 2022.

Ia merasakan benar pesan Presiden Joko Widodo ketika terakhir kali berkunjung ke Sirkuit Mandalika, 13 Januari 2022. Saat itu Presiden mengingatkan kembali bahwa kehadiran sirkuit harus memberi perbaikan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.

Nendi tidak sendirian karena ada Wisnu (20) yang juga menjadi petugas kebersihan. Lain lagi dengan Ahmad Kuwur, warga asli Desa Kuta di mana sirkuit ini berlokasi, mendapat kesempatan bekerja sebagai marshall atau petugas di lintasan sirkuit.

Pria berusia 28 tahun itu awalnya hanya seorang buruh bangunan. “Alhamdulillah, saya senang bekerja di sini, sejak ajang World Superbike 2021, 19-21 November 2021, kami sudah bekerja di sirkuit ini,” kata Ahmad.

Kuwur pun mendapat banyak ilmu baru dari pekerjaannya sebagai marshall. “Seperti bagaimana cara mengangkat bendera (flag race) atau cara angkat motor kalau ada pebalap yang jatuh di lintasan serta yang lainnya,” katanya.

Marshall lainnya, Erisdayanti mengakui bahwa pekerjaan ini selain memberinya penghasilan, juga untuk mewujudkan mimpinya bisa menonton langsung balapan MotoGP dari tepi sirkuit.

Ia bangga bisa ikut berpartisipasi menjadi bagian dari MotoGP.
Kehadiran sirkuit juga membuka lapangan kerja tak hanya bagi Nendi, Wisnu, Kuwur, dan Eris saja. Tetapi juga bagi ribuan warga untuk ditampung bekerja di berbagai kegiatan di Mandalika.

Pihak PT Pembangunan Pariwisata Indonesia (PPI) atau dikenal juga sebagai Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tercatat telah merekrut tambahan 533 warga lokal untuk perhelatan MotoGP.

Berkah juga ikut dirasakan Saebah (56), pemilik warung Rizki di Penujak, Lombok Tengah. Sejak ada kegiatan pembangunan sirkuit, omzet penjualannya meningkat karena para pekerja proyek sering singgah ke warungnya untuk makan siang.

Dibandingkan sebelum adanya sirkuit, pendapatannya biasa saja. “Tentu ini rezeki dan peluang bagi kami untuk terus berusaha dan berjualan,” katanya.

Ia menjelaskan dibanding sebelum adanya sirkuit dan event ini, pendapatan yang ia dapat biasa saja. “Saya senang dengan adanya keramaian ini, terima kasih kepada Gubernur Zulkifliemansyah dan Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri serta pejabat lain,” katanya. (hpr)