JAKARTA (independensi.com) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan vaksinasi serentak yang digelar di 34 provinsi se-Indonesia. Bersama anggota Komisi III DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal,
Kapolri Listyo Sigit mendatangi akselerasi vaksinasi di Pusdik Intelkam, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/3).
Ia menjelaskan prioritas vaksinasi yang dilakukan adalah untuk imam masjid, penceramah, khatib dan secara umum adalah untuk masyarakat. Hal ini karena sebentar lagi memasuki bulan Ramadan.
Menurutnya, di bulan suci tahun ini, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah di masjid secara normal. Namun pelaksanaan ibadah itu tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Karena itu, saya minta untuk Pak Kapolda dan seluruh jajaran FKUB yang ada, terus dorong strategi vaksinasi untuk melakukan pendekatan strategi vaksinasi di dekat masjid,” ungkapnya.
“Hari ini prioritas yang dilaksanakan di tempat ini kita laksanakan vaksinasi khususnya untuk saudara-saudara kita imam masjid, penceramah, khatib, dan tentunya keluarga besar dan masyarakat yang ada di sekitar,” lanjutnya.
Dikatakan, ada sekitar 1.500 masyarakat yang divaksin di tempat tersebut. Sementara Jawa Barat sendiri target vaksinasi hari ini di angka 200 ribu.
“Tentunya ini saya berikan apresiasi dan tolong terus dipertahankan,” kata Sigit kembali.
Ia menegaskan pandemi Covid-19 belum berakhir. Kewaspadaan terhadap virus ini harus tetap ditingkatkan. Hal itu untuk memastikan masyarakat tetap dalam keadaan sehat atau terhindar dari paparan Covid-19.
Sigit menekankan kepada Forkopimda maupun Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di seluruh Indonesia untuk tetap mempersiapkan strategi-strategi percepatan akselerasi vaksinasi ketika memasuki bulan Ramadan.
Di sisi lain, Listyo Sigit tetap memberikan perhatian pada tempat-tempat lain. Diungkapkannya, tempat yang banyak kegiatan atau aktivitasnya meningkat, seperti di pasar, harus diwaspadai.
“Tolong di titik-titik tersebut yang banyak aktivitas, disiapkan gerai-gerai vaksin, sehingga selama bulan Ramadan ini vaksinasi tetap berjalan dan utamanya seluruh aktivitas masyarakat bisa berjalan dan laju pertumbuhan Covid-19 bisa kita jaga,” urainya.
Ia menyebut strategi vaksinasi merupakan kunci untuk menekan Covid-19. Karena itu, masyarakat harus dipastikan telah mendapatkan suntikan vaksin dosis dua dan dosis tiga atau booster.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan tentang kesiapan menghadapi tradisi mudik jelang Hari Raya Idul Fitri. Dengan lengkapnya vaksinasi, diharapkan tidak munculnya klaster Covid-19 pada arus mudik dan arus balik.
Lebih lanjut, demi mencegah munculnya klaster, mantan Kapolda Banten itu juga mengingatkan soal percepatan vaksinasi terhadap masyarakat kelompok lanjut usia (lansia). Menurutnya, akselerasi lansia bisa diterapkan strategi door to door.
“Ini yang akan terus kita kejar dan laksanakan, sehingga seluruh rangkaian di Ramadan, pasca-Hari Raya Idul Fitri, kita yakin laju Covid-19 bisa kita kendalikan,” terang mantan Kabareskrim Polri ini.
Disampaikannya, Covid-19 akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang untuk bertumbuh di atas 5 persen. “Ini yang tentunya harus kita kelola dengan baik. Bagaimana upaya meningkatkan kesehatan, tapi di sisi lain pertumbuhan ekonomi bisa terus kita dorong. Harapan kita semua bisa terlaksana dengan baik,” jabarnya.
Di sisi lain, terkait menjelang Ramadan, Sigit juga berharap kepada awak media untuk ikut membantu menginformasikan soal ketersediaan serta harga penjualan minyak goreng khususnya jenis curah. Hal itu diharapkan untuk menghindari adanya kelangkaan dan permainan harga.
Ditegaskannya, pemerintah telah menetapkan kebijakan harga untuk penjualan minyak goreng curah. “Kami minta ke rekan-rekan media, selain kegiatan vaksinasi, saat ini kita terus memantau perkembangan fluktuasi keberadaan minyak khususnya minyak curah dan kita minta agar minyak curah yang telah diberikan subsidi oleh pemerintah betul-betul keberadaannya segera di pasar,” katanya. (hpr)