JAKARTA (Independensi.com) – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menghadiri dan memberikan Keynote Speech pada acara K-Water’s Side Event Global Water Leaders Seminar: Water, Climate Change and Capacity Building di Dushanbe, Tajikistan pada Selasa (7/6/2022).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kebutuhan air meningkat secara signifikan karena urbanisasi yang cepat, populasi yang terus bertambah, dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Di sisi lain, ketersediaan air semakin terbatas.
“Isu perubahan iklim, sumber air tanah yang terkuras, serta kondisi sungai dan danau yang tercemar juga menambah tekanan lebih lanjut pada masalah krisis air. Kita akan mampu bertahan dari tantangan tersebut apabila kita dapat mengoptimalkan air yang tersedia serta mengoptimalkan adaptasi terhadap perubahan iklim,” kata Menteri Basuki.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Menteri Basuki mengatakan bahwa diperlukan penerapan smart water management agar dapat menggunakan air secara lebih efektif, mengoptimalkan potensi sumber daya air, dan meminimalkan konflik penggunaan air yang semakin besar untuk memenuhi kebutuhan air domestik, irigasi, industri, pariwisata, pembangkit listrik, dan pengendalian banjir.
“Diperlukan pengelolaan air yang cerdas menggunakan data, teknologi, dan inovasi yang terkalibrasi dengan baik. Dalam hal ini, kami sangat membutuhkan insinyur muda yang siap, dengan kreativitas tertentu untuk dengan sigap memanfaatkan dan menguasai teknologi baru,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki berharap setiap negara di dunia mampu mempersiapkan pengembangan kompetensi insinyur-insinyur muda tersebut agar mampu menjawab tantangan-tantangan bidang sumber daya air global.
“Perlu dipikirkan bagaimana kita dapat merancang pengembangan kapasitas dan pendidikan yang dibuat khusus untuk mempersiapkan insinyur muda dan memungkinkan berjalannya regenerasi yang lebih baik,” terang Menteri Basuki.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan M. Fadjroel Rachman, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Pakar Sumberdaya Air Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Utama PT. Brantas Abipraya Sugeng Rochadi dan Direktur Utama PT. Nindya Karya Haedar Karim. (wst)