Padahal kedua lansia itu, tergolong warga prasejahtera yang semestinya berhak untuk memperoleh bansos dari pemerintah.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gresik, Ummi Khoiroh, membenarkan jika data administrasi mencatat bahwa Karomah dan Maisaroh telah meninggal dunia.
“Dalam data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Karomah dinyatakan wafat pada 4 Juli 2024. Imbasnya, bansos yang diterimanya otomatis dihentikan sejak periode April hingga Juni 2024. Sehingga, dana bansosnya dikembalikan ke negara,” kata dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (26/2).
Meski bansos dari pemerintah pusat terhenti, Umi menyebut, bahwa Pemdes Kalirejo tetap menyalurkan bantuan melalui skema Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
“Kami sudah melacak penyebabnya, dan Insya Allah pemerintah tidak salah dalam hal ini. Karena, yang harus bertanggung jawab adalah orang yang melaporkan kematian Karomah ke Dukcapil,” tuturnya.
Mencuatnya persoalan dua orang lansia yang dicoret dari penerima manfaat bansos, diungkap Cak Soleh, seorang pegiat sosial media, melalui akun TikTok @caksholeh77.
Menurut Cak Soleh, sebelum status kedua lansia itu berubah di sistem, masih rutin menerima bansos. Sehingga, ada dugaan terjadi manipulasi data. Akibatnya sejak dua tahun lalu, bantuan untuk mereka dihentikan.
Saat dilakukan konfirmasi ke Pemerintah Desa (Pemdes) Kalirejo, ditemukan bahwa data administrasi kependudukan menyatakan mereka sudah meninggal dunia.
“Tentu ini sangat miris. Kenapa data menyatakan mereka sudah meninggal, padahal mereka masih ini hidup?” tandas Soleh. (Mor)