Trenggalek, Independensi.com – Harga cabai di Trenggalek menyentuh Rp 110.000 per kilogram, pada awal Ramadhan 2025. Kenaikan harga ini diduga akibat gagal panen yang dialami petani akibat cuaca ekstrem. Akibat harga yang melambung, sebagian warga memilih membeli cabai impor sebagai alternatif.
Menanggapi kondisi ini, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini mendorong pemanfaatan keluarga untuk membangun ketahanan pangan melalui program PKK Pangan Lestari.
Saat kunjungan kerja pada Senin, 3 Maret 2025 Novita Hardini membagikan ratusan benih cabai, ikan lele, ikan nila dan sayur mayur kepada kelompok masyarakat di desa munjungan dan di desa Senden kabupaten trenggalek.
“Kami ingin mendorong masyarakat agar lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dengan menanam sendiri di pekarangan rumah, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap pasar dan menjaga stabilitas harga,” ujar perempuan yang juga saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi VII itu.
Melalui program ini, politisi fraksi PDI Perjuangan itu berharap setiap keluarga dapat mengoptimalkan benih yang dibagikan untuk dapat mensuplai kebutuhan makanan sehari hari mereka melalui pemanfaatan pekarangan rumah yang ada. kelompok dasawisma setempat akan membantu mengelola budidaya cabai, ikan nila, ikan lele serta sayur mayur untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.
“Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menghadapi fluktuasi harga pangan sekaljgus bernilai ekonomi yang bermanfaat bagi kelompok masyarakat itu sendiri, terutama menghadapi di momen-momen krusial salah satunya seperti bulan ramadhan,” tutup legislator perempuan satu-satunya dari dapil 7 Jawa Timur itu. (frd)