JAKARTA (IndependensI.com) –
Masyarakat Cinta Masjid (MCM) meresmikan sekretariat atau MCM Center di Jalan Widya Chandra 10, Nomor 7, Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam.
Hal tersebut dilakukan disela-sela nonton bareng Debat Cawapres, nomor 01 KH. Ma’ruf Amin dan nomor 02 Sandiaga Salahuddin Uno. Ketua Dewan Pembina MCM, Budi Karya Sumadi, mengatakan MCM Centre sebagai suatu sarana yang sangat-sangat penting untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak terkait termasuk relawan, media serta masyarakat, mengenai tentang apa dan yang sudah dikerjakan.
“Keberadaan MCM Center memungkinkan relawan dan masyarakat memperoleh informasi. Karena itu kita harus memaksimalkannya,” katanya.
“Harapan saya, ini bukan cuma komunikasi tapi pelan-pelan kita coba membantu dengan sharing supaya mendorong menjadi lebih baik. Ini juga SOP organisasi, pusat kegiatan, hingga sosialisasi untuk melakukan penetrasi, apa yang harus dilakukan dan langkah organisasi menjadi lebih tepat,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum MCM Wishnu Dewanto menjelaskan, keberadaan MCM Center memiliki beberapa fungsi khusus. Di antaranya, untuk melakukan konsultasi atau mendapatkan informasi terkini. “Kita memiliki jaringan-jaringan yang harus ditata dan untuk menyampaikan apa saja program kerja kita, lalu membuat forum diskusi-diskusi, kajian agar umat Islam bisa ikut berpartisipasi dalam memajukan bangsa,” sambungnya.
“Selain itu untuk mengkoordinasikan dan memetakan jaringan-jaringan yang kita miliki, meningkatkan kualitas silahturahmi kita, dan memastikan program, misalnya bersih-bersih masjid yang ditargetkan sekitar 5000, berjalan sesuai rencana. Kemarin kita mulai dari Masjid Cut Meutia, Jakarta,” tegasnya.
Lebih jauh diingatkannya, nuansa politisasi masjid masih menjadi sorotan. Wisnu Dewanto kembali menolak segala bentuk politisasi masjid. Dia meminta agar para takmir turut aktif mencegah kampanye terselubung di dalam masjid. Menurutnya, masjid harus dijaga bersama sebagaimana fungsinya, yakni sebagai tempat ibadah dan berdakwah.
“Janganlah kita gunakan masjid sebagai tempat untuk kegiatan politik praktis, jangan jadikan masjid sebagai tempat untuk berkampanye, menghasut, menghujat suatu golongan yang tidak sesuai dengan kelompoknya, hingga mengorganisir untuk mendorong ke TPS supaya memilih salah satu calon di Pilpres 2019,” tutupnya.(budi)