JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, menyampaikan bahwa untuk menyikapi kenaikan harga langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan melakukan operasi pasar khususnya gula dan bawang putih.
”Kalo nanti menjelang ini ada kebijakan yang merelaksasi kebijakan impor apabila dengan penanganan minggu ini belum juga. Nanti kita lebih relaksasikan lagi kebijakan impornya,” ujar Mendag usai mengikuti Rapat di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (12/3).
Untuk alternatif impor, Mendag menyampaikan ada dari India, tapi China sendiri tidak banyak halangan, hanya perlambatan saja. Diakui Mendag, semua ini termasuk gula juga akibat perlambatan logistik karena pengiriman harusnya masuk mungkin minggu lalu namun ada keterlambatan.
”Tapi ini sedang dalam proses pelaksanaan pengirimannya dan juga mungkin proses pengolahan dari raw sugar menjadi gula konsumsi,” kata Agus.
Soal bawang putih, Mendag menyampaikan ini sudah beberapa keluar yang mungkin sekitar hampir 60 ribu-an ya.
”Saya rasa dengan ini berjalan terus keluarnya, nah kalau memang nanti harga masih tinggi nanti kita akan bahas dan akan kita kita keluarkan izin impornya,” ujarnya.
Izin impornya, menurut Mendag, memang perlu waktu untuk pelaksanaannya, jadi nanti diihat kalau masih dalam beberapa hari ke depan akan dipantau terus harganya.
”Apabila ini masih tetap kita akan mengambil kebijakan untuk merelaksasi impor ini,” katanya.
Rekomendasi impor, menurut Mendag, ada persyaratannya jadi bukan serta merta langsung keluar dengan kuantitas yang sama yang misalnya salah satu syarat adalah rumah potong hewan (RPH).
”Jadi nanti itu ada prosesnya, jadi tidak misalnya hari ini keluar atau besok langsung keluar persetujuan impornya tinggal mungkin perlu beberapa hari dalam menentukannya ya,” imbuh Mendag.
Soal upaya relaksasi, Mendag menyampaikan akan dibahas dulu dengan kementerian lain, supaya clear proses penyederhanaannya sehingga lebih simple.
”Kalau penghapusan itu kan teknis. Nanti kita bahas dengan Kementerian Pertanian,” tambah Mendag. Mengenai gula pasir, Mendag menyampaikan nanti mungkin dalam waktu dekat akan dilakukan operasi pasar dalam beberapa hari ke depan.
”Dan itu memang stoknya ada hanya pendistribusiannya saja. Nanti kita lihat stok yang sekarang didistribusi sudah per didistribusi sekitar 150 ribu,” imbuhnya.
Kendalanya, menurut Mendag hanya masalah keterlambatan dalam hal pengiriman terkait masalah Virus Korona karena sebenarnya distribusi sudah masuk.
”Logistik ini kan masuk biasanya cepat ya. Nah dalam proses ini juga kan itu pergerakan orang di Tiongkok ini dibatasi. Itu yang kadang-kadang memang sedang kita antisipasi,” tambahnya.
Namun demikian, Mendag menyampaikan kuota itu akan ditambahkan nanti setelah ini selesai mungkin finalisasi dalam 1-2 hari ini ke depan.
”Ya besok juga ada ini, itu ditambahkan khusus gula ya. Untuk gula ini sudah diputuskan kemarin 550 ya untuk sampai stok Agustus,” jelas Mendag.
Mengenai penimbunan, Mendag menyampaikan akan diserahkan kepada Satgas Pangan dan memang sudah koordinasi dengan Satgas Pangan untuk pelaksanaan.
”Karena kita kumpulkan juga produsen-produsen dan bagaimana pendistribusiannya dan nanti itu koordinasinya dengan Satgas Pangan,” pungkas Mendag.