Order pembelian produk pertanian di Food Marketplace Etanee melonjak tajam. Humas Kementan

Sisi Lain Covid 19, Produk Pertanian Laku Keras

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – CEO sekaligus Founder Etanee, Cecep Wahyudin mengatakan bahwa pemberlakuan Work From Home (WFH) yang menjadi kebijakan pemerintah pusat dalam memutus rantai penyebaran Covid 19 membuat order pembelian produk pertanian di Food Marketplace Etanee melonjak tajam.

“Memang sejak diberlakukannya WFH aktivitas masyarakat jadi terbatas. Tapi disatu sisi, Alhamdulillah pembelian produk pertanianya di kami meningkat tajam, traction kami khususnya dalam 5 hari terakhir ini 5-7 kali dari biasanya,” ujar Cecep, Minggu, (22/3).

Menurut Cecep, omzet pertanian yang dijualnya selama kurang dari 10 hari mencapai 4 kali lipat. Adapun produk pertanian yang sering dipesan masyarakat, meliputi buah-buahan lokal, ikan dan daging ayam.

Diketahui, produk pertanian tersebut memiliki manfaat dan energi penambah daya gedor kekebalan tubuh.

“Untuk buah manggis saja 1 hari bisa habis 500 sampai dengan 1000 kilogram. Untuk daging ayam juga sama, per stockis bisa melayani 500-1000 kilogram,” terang Cecep.

Meski orderannya melonjak tajam, Cecep mengaku tidak khawatir dengan stok bahan pangan. Pasalnya petani dan peternak yang dibina olehnya tersebar di wilayah Jawa Barat, seperti Cianjur, Bogor, Sukabumi dan Bandung.

“Stockis kami saat ini tersebar di 18 wilayah dan 7 kota,” tuturnya.

Sebagai informasi, etanee Food Marketplace adalah platform rantai pasok digital untuk industri pangan dan pertanian yang menghubungkan pemasok, infrastruktur logistik, penjual yang terhubung langsung secara online kepada pembeli.

Digital platform ini pun turut andil nelayan masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri dirumah terkait wabah virus corona. Etanee memberikan pelayanan pesan antar intuk produk hasil pertanian dan peternakan.

Cecep menghimbau agar masyarakat tidak panik dengan stok pangan yang ada. Seharusnya masyarakat bisa mengambil pelajaran dari wabah virus yang menyebar di seluruh dunia.

“Pesan saya kepada masyarakat jangan panik, justru jadikan kondisi saat ini untuk sama-sama saling menyadari bahwa hanya tolong menolong itu kepada orang terdekat. Terbukti saat ini yang menjadi tumpuan adalah petani lokal dan juga para pengirim (logistik) produk yang menjadi penolong saat kondisi susah. Cintai produk lokal, cintai petani lokal dan gunakan aplikasi karya anak bangsa,” tutupnya