Festival Perahu Baganduang

Festival Perahu Baganduang Bisa Menjadi Daya Tarik Wisata

Loading

PEKANBARU (IndependensI.com) – Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim membuka Festival Perahu Baganduang di Taluk Kuantan – Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) – Provinsi Riau. Festival yang digelar seiring dengan perayaan Idhul Fitri ini, diharapkan bisa menjadi ikon wisata Riau.

Perahu Baganduang merupakan tradisi budaya masyarakat Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik, harus di pelihara serta di tingkatkan. Tradisi ini harus di kembangkan serta dilestarikan sepanjang masa, kata Wakil Gubernur Riau H Wan Thamrin Hasyim saat menyampaikan sambutannya saat pembukaan Festival Perahu Baganduang di Taluk Kuantan, Kuansing , Riau, Jumat (30/6/2017).

Lebih lanjut Wan Thamrin Hasyim mengatakan, Taluk Kuantan yang terkenal dengan Pacu Jalur karena sudah masuk kalender wisata nasional, hendaknya lebih meningkatkan permainan tradisi Perahu Baganduang, hingga dapat menarik minat wisata, baik skala regional maupun internasional untuk dapat berkunjung ke daerah ini dalam menyaksikannya.

Festival Perahu Baganduang juga tak kalah hebatnya dengan Pacu Jalur. Sehingga Pemerintah Kabupaten Kuansing agar memelihara serta meningkatkannya supaya lebih terkenal lagi. Pemerintah Provinsi Riau akan turut andil dalam mempromosikan tradisi ini ke seluruh antrean nusantara, bahkan manca negara melalui media massa, kata Wagubri.

Pada kesempatan itu, Bupati Kuansing Drs H Mursini dalam sambutannya mengatakan, Festival Perahu Baganduang, tadinya merupakan permainan tradisi daerah Kuantan Mudik. Kini melalui pelaksanaan festival yang diselenggarakan, tradisi budaya masyarakat Kenegerian Lubuk Jambi ini, diharapkan akan semakin berkembang supaya menjadi ikon wisata nasional.

Perahu Baganduang merupakan permainan masayarakat Lubuk Jambi setiap menyambut Idul Fitri. Dengan cara menghias beberapa perahu digandeng dengan menggunakan bambu menjadi satu, atraksi budaya warga Kuantan Mudik ini, akan di lestarikan. “ Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan penyelenggaraan ini, festival Perahu Bagaduang ini sudah di anggarkan dalam APBD Kuansing”, ujar Mursini.

Fahmi tokoh masyarakat Lubuk Jambi saat ini tinggal di Pekanbaru kepada Independensi.com disela-sela acara festival Perahu Baganduanng mengatakan, Perahu Baganduang merupakan budaya khas warga Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik-Kuansing, yang dulunya di gelar setiap menjelang perayaan Idhul Fitri. Dengan menggunakan bambu, beberapa sampan di hias dengan beberapa ornamen atau simbol adat, lalu disatukan (digandeng), dan itulah yang disebut Perahu Baganduang.

Tradisi perahu gadanduang ini kata Fahmi, dulu dipakai raja-raja saat menjelang idhul fitri dalam mengantarkan air jeruk (limau) oleh menantu ke rumah mertua yang disebut sebagai tradisi mandi balimau sebelum pelaksanaan idhul fitri. Hal inilah yang saat ini dikembangkan dan perlu di lestarikan, karena Perahu Baganduang ini dapat ditingkatkan dari tradisional hingga menjadi ikon wisata nasional, kata Fahmi lagi.

Dalam acara festival perahu Baganduang yang digelar Pemerintah Kuansing tersebut, setiap desa yang ada di daerah Kuantan, mengirimkan perwakilan perahu untuk di nilai. Dewan juri yang terdiri dari tokoh adat dan ninik mamak, katanya, akan menilai keindahan serta kelengkapan yang ada dalam perahu. Peserta yang memiliki kriteria lebih dari sisi keindahan namun menjunjung tinggi norma adat, akan ditetapkan sebagai pemenang. (Maurit Simanungkalit)