BEKASI (IndependensI.com) – Kota Bekasi, tahun 2008 pernah mendapat piala adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup. Namun hingga saat ini, penghargaan terkait kebersihan itu belum pernah diraih kembali.
Guna meraih piala itu, kini Pemkot Bekasi mempunyai program smart city. Namun Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu mengakui bahwa smart city bukan untuk gaya-gayaan, tapi juga problematika perkotaan agar permasalahan-permasalahan cepat tertangani oleh semua stakeholder.
Terkait smart city, Syaikhu belum lama ini berkunjung ke Living Laboratorium Smart City Nusantara milik Telkom di Gunung Sahari Jakarta. Ia menyaksikan langsung simulasi Zona Smart City dengan berbagai penerapan aplikasinya.
Saat simulasi smart goverment, wilayah Kota Bekasi ada di data base. Dan salah satu persoalan yang pertama kali muncul yakni soal kemacetan. Hampir semua aplikasi juga dapat dimonitor lewat smartphone. “Dari aplikasi ini kita bisa menyiasatinya dengan promosi dan publikasi yang diperlukan,” kata Syaikhu di Bekasi, Senin (4/9/2019).
Kota Bekasi katanya, terus didukung Telkom dan LAPI ITB agar mampu mewujudkan Smart City. Kota Bekasi juga baru-baru ini mendapatkan sejumlah prestasi setelah dinobatkan masuk menjadi 10 Kota Metropolitan se-Indonesia sebagai Kota Cerdas apalagi lebih optimis setelah dibentuk juga Dewan Kota Cerdas.
Termasuk adanya aplikasi milik Kota Bekasi Pengaduan Online Terpadu (POT), SOROT, dan call center URC di nomor layanan gratis 1500444. (jonder sihotang)