LONDON (IndependesI.com) – Upaya agar bisa menjadi petenis nomor satu akhir musin 2017, tampaknya bakal terwujud bagi Rafael Nadal. Pasalnya, Nadal siap tampil untuk ajang ATP World Tour Finals di London dan bisa menjadi laga pembuktian dirinya menjadi petenis terbaik musim kompetisi tahun ini.
Sedangkan saingan terdekat Nadal, Roger Federer yang baru saja menuai trofi Swiss Indoors untuk kedelapan kalinya akhir pekan lalu, tampaknya akan mundur di ajang Paris Masters pekan ini. Dengan pautan 1.460 poin lagi, Federer tampaknya harus merelakan impian sebagai petenis nomor satu kandas. Nadal akan mencatatkan diri sebagai petenis nomor wahid untuk kali keempat sepanjang kariernya.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/10), tercatat sekitar 1.500 poin untuk siapa yang menjuarai turnamen bergengsi di London. Sedianya, harus menang tiga laga round robin untuk mendapatkan poin tersebut. Nadal hanya perlu satu kali menang dalam round robin, seandainya dirinya bisa mencatat satu kemenangan di Paris. Dengan demikian, poinnya tidak akan terkejar oleh Federer yang sudah mencatat 19 gelar grand slam itu.
Tahun lalu, Nadal yang berusia 31 tahun ini gagal mewujudkan gelar tersebut karena Andy Murray berhasil mengalahkan Novak Djokovic di London. Murray berhasil mengunci poin dengan kemenangan dan menunda sukses Nadal sebagai raja tenis sejagat kala itu.
Sementara itu, Federer mengaku kelelahan dan hendak berisitirahat usai laga di Basel, Swiss. Dia berhasil memuaskan para pendukungnya yang setia menonton laganya di Swiss Indoors pekan lalu. “Tubuh saya yang meminta untuk beristirahat,” ujar Federer usai menundukkan petenis Argentina Juan Martin del Potro di babak final. Sukses ini membuat petenis 36 tahun itu mencatat gelar ke-95 sepajang kariernya. Dia pun sepertinya menyerah untuk mengejar sukses sebagai nomor satu dan membiarkan Nadal mewujudkannya.
“Bertarung di Basel meruntuhkan emosi dan performaku. Saya harus berlaga lima pertandingan dalam enam hari. Saya sepertinya tidak tampil di Paris,” imbuh Federer. “Saya ingin tampil maksimal di London dan bersiap untuk 2018,” ujarnya. Dia mengaku tak lagi mengejar peringkat. Sejauh yang sudah dilakukan, poin bisa saja untuk dikejar. Namun dirinya harus bersabar pada keadaan dan kondisi tubuhnya. Federer memilih untuk berhenti sejenak dan tidak memikirkan situasi yang ada.
Tahun ini, Nadal dan Federer berbagi gelar grand slam. Nadal mencatat kemenangan ke-10 di French Open dan mencatat sukses di US Open. Sedangkan Federer mengamankan trofi juara di Australian Open dan Wimbledon. Federer sudah pernah sebagai petenis nomor satu sebanyak lima kali dan hanya terpaut satu kali lebih sedikit dari legenda tenis dunia, Pete Sampras.