JAKARTA (IndependensI.com) – Spanyol menangkap sejumlah mantan pejabat Catalan dan menjebloskan mereka ke dalam penjara, Jumat (3/11/2017) dini hari waktu setempat. Mereka ditangkap atas perannya dalam gerakan independensi Catalunya.
Pekan lalu, Madrid mencopot Carles Puigdemont dari posisi presiden Catalan. Puigdemont kemudian mencari suaka di Belgia. Jaksa Spanyol mengeluarkan surat perintah penangkapan setelah Puigdemont tidak memenuhi panggilan pengadilan di Madrid.
Jaksa Carmen Lamela memerintahkan penahanan deputi Puigdemont dan tujuh menteri regional lainnya dengan tuduhan menghasut, memberontak, dan menyalahgunakan uang rakyat.
Televisi Spanyol dan Eropa memperlihatkan gampar mobil polisi yang disebut membawa para mantan menteri ke beberapa penjara berbeda. Tindakan pemerintah Spanyol itu memicu aksi unjuk rasa orang Catalan.
Di luar gedung parlemen Catalan di Barcelona, setidaknya 20.000 orang berunjuk rasa. Di Girona dan Tarragona, setidaknya 8.000 orang melakukan aksi serupa di depan balai kota.
Pengunjuk rasa di Barcelona menyalakan layar ponselnya dan mengangkatnya seperti lilin. Mereka juga mengibarkan bendera Estelada dan membawa papan bertuliskan “libertad” (kemerdekaan).
Demonstran, mulai dari anak-anak hingga kakek-nenek, terus meneriakkan “bebaskan tahanan politik” dan “ini bukan keadilan tapi kediktatoran”.
“Hal seperti ini membuat orang marah, bahkan mereka yang tidak memilih kemerdekaan. Tindakan tidak proporsional seperti hanya akan memicu independensi,” kata pensiunan guru berusia 65 tahun, Dolores.
Puigdemont menyampaikan pidatonya di Catalan TV dari lokasi yang dirahasiakan. Dia meminta Kerajaan Spanyol membebaskan para menterinya dan mengatakan bahwa keadaan ini “bukan lagi masalah dalam negeri Spanyol”.
“Masyarakat internasional, terutama masyarakat Eropa, harus menyadari bahaya dari tindakan seperti ini,” kata Puigdemont.
Total sebanyak 20 orang termasuk Puigdemont dan ketua parlemen Catalan, Oriol Junqueras, dipanggil menghadap pengadilan Spanyol, Kamis (2/11/2017). Pemanggilan terhadap Junqueras dan lima orang lain ditunda hingga 9 November 2017 setelah pengacaranya masing-masing meminta tambahan waktu untuk mempersiapkan pembelaan. Puigdemont dan empat orang lain masih bersembunyi di Belgia.
Pengacara Belgia yang menjadi kuasa hukum Puigdemont, Paul Bakaert, mengatakan bahwa kliennya menerima surat perintah penahanan untuk “presiden dan empat orang menteri yang berada di Belgia”.
Bakaert memperkirakan pengadilan Spanyol segera mengirim permintaan ekstradisi ke jaksa federal Belgia. Tapi dia mengatakan Puigdemont akan mengajukan banding jika Belgia menyetujui permintaan tersebut.