Sebut Afrika dan Haiti “Negara Lubang Kotoran”, Donald Trump Dikecam

Loading

CAPE TOWN (IndependensI.com) – Seorang pejabat senior Kongres Nasional Afrika (ANC), yang memerintah di Afrika Selatan, pada Jumat (12/1) mengecam pernyataan “lubang kotoran” Presiden AS Donal Trump mengenai negara berkembang.

Trump “sangat menghina” ketika ia menggunakan istilah “negara lubang kotoran” untuk menggambarkan negara berkembang, kata Wakil Sekretaris Jenderal ANC Jessie Duarte kepada wartawan di East London, Provinsi Eastern Cape. Di sana ANC berencana mengatakan perayaan ulang tahun ke-106 pada Sabtu (13/1/2018).

Pemimpin AS tersebut telah dikecam di dalam dan luar negeri setelah ia dilaporkan merujuk Haiti dan negara-negara Afrika sebagai “negara lubang kotoran” selama satu pertemuan mengenai kesepakatan imigrasi dengan satu kelompok anggota parlemen non-partisan pada Kamis (11/1/2018) lalu.

Negara berkembang memang menghadapi kesulitan, tapi mereka bukan “negara lubang kotoran” dan Duarte, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (13/1/2018) pagi. Ia menyebut pernyataan Trump sebagai “disayangkan”.

“Milik kami bukan negara lubang kotoran, dan Haiti juga bukan atau negara lain mana pun yang menghadapi kesulitan,” kata Duarte.

Amerika Serikat sendiri menghadapi masalahnya seperti pengangguran di kalangan jutaan orang, ketidak-setaraan dan tak-adanya akses ke perawatan kesehatan buat banyak orang miskin, kata Duarte.

ANC, tambah Duarte, takkan berkenan mengeluarkan komentar yang menghina seperti pernyataan Trump untuk menggambarkan Amerika Serikat.

ANC tidak dalam posisi untuk menghentikan presiden mana pun dari negara mana pun untuk mengatakan apa pun yang mereka inginkan, kata wanita pejabat tersebut.

Sementara itu rakyat Afrika Selatan menggunakan media sosial untuk menyalurkan kemarahan mereka sehubungan dengan pernyataan Trump.

Pemimpin kelompok oposisi Aliansi Demokratik (DA) Mmusi Maimane mengatakan di akun Twitter bahwa pernyataan “menjijikkan” Trump mempertegas pandangannya yang memberi gambaran khas mengenai Afrika dan mendorong agenda rasis.

“Hubungan AS-Afrika akan menjadi tegang gara-gara ini, dengan seorang pemimpin yang telah gagal rujuk dengan umat manusia,” kata Maimane.

“Yang paling mengganggu mengenai pernyataan ‘lubang kotoran’ Trump ialah cara Gedung Putihnya mendorong asimilasi. Jika itu bukan tanda supremasi putih, saya tidak tahu apa itu,” demikian isi pernyataan lain di Twitter.

Haiti Panggil Diplomat AS

Di bagian lain, Haiti pada Jumat (12/1/2018) menyatakan kaget atas munculnya laporan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump menganggap negara itu sebagai “shithole (lubang kotoran),” dan memanggil pemimpin misi diplomatik AS di Haiti untuk meminta penjelasan.

Trump pada Kamis (11/1/2018) mempertanyakan kenapa Amerika Serikat mau menerima para imigran dari Haiti dan negara-negara Afrika, dengan menyebut beberapa negara sebagai “negara-negara lubang kotoran”, menurut dua sumber berita yang mendengar perkataan tersebut.

Presiden AS Donald Trump membantah menggunakan kata-kata seperti itu. Namun Senator Demokrat AS Dick Durbin, yang menghadiri pertemuan Gedung Putih soal imigrasi satu hari sebelumnya, memastikan kepada para wartawan bahwa Trump memang menggunakan bahasa yang “keji dan kasar”, termasuk “lubang kotoran.” Para politisi Afrika menilai Trump sebagai sosok yang rasis sementara kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-bangsa menanggapi dugaan perkataan Trump itu sebagai “rasis” dan bernada hasutan.

Duta besar Haiti untuk Washington, Paul Altidor, mengatakan negaranya merasa sedih karena perhatian tertuju pada perkataan itu pada Jumat, yaitu pada hari Haiti memperingati tahun kedelapan terjadinya gempa bumi hebat yang diyakini telah menewaskan 220.000 orang di kepulauan tersebut.

“Saya sudah berbicara dengan Presiden (Haiti) Jovenel Moise tentang masalah itu dan, tentu saja, Presiden mengecam perkataan seperti itu dan beliau merasa kaget.” Menurut Altidor, Menteri Luar Negeri Haiti Antonio Rodrigue mengatakan kepadanya bahwa kepala misi diplomatik AS di Haiti sudah dipanggil untuk dimintai penjelasan soal dugaan perkataan kasar oleh Trump.

Altidor mengatakan Haiti harus dikenang atas sumbangannya kepada sejarah, termasuk dukungannya pada Revolusi Amerika berupa pengerahan pasukan ke Pertempuran Savannah di Georgia pada 1779. (antara/oana/Xinhua)