JAKARTA (IndependensI.com) – Para pembalap ajang bergengsi Tour de Indonesia (TdI) 2018, bakal dihadapkan pada etape terpanjang dari Probolinggo menuju Banyuwangi, yakni sejauh 200 km yang menawarkan banyak tantangan sepanjang rute perlananan, Sabtu (27/1). Seperti dikutip dari Antara, di lintasan tersebut terdapat tiga titik sprint tepatnya di Tanggul atau km 65, berikutnya di jalan Sultan Agung atau km 95,6 dan di lampu lalu lintas Genteng Wetan atau km 165,2 km.
Untuk titik KOM di Ranuyoso Lumajang km 21,2, Garahan Jember km 120,9 dan di Kumitir atau km 131,2. Di rute inilah nantinya predikat raja tanjakan akan ditentukan karena di dua etape sebelumnya balapan hanya berlangsung di lintasan datar. “Besok akan sangat berat bagi kami. Selain lintasan, tanggung jawab pembalap kami adalah mempertahankan posisi puncak klasemen. Jadi besok semuanya harus maksimal,” kata Sport Director KFC Cycling Team, Parno, Jumat (26/1). Mantan pembalap nasional itu mengaku meski tantangannya bakal semakin berat, pihaknya meminta kepada Abdul Gani dan kawan-kawan tetap tenang. Namun, pihaknya menghimbau kepada semua pembalapnya untuk waspada tekanan dari lawan.
Melihat kondisi lintasan, pembalap dengan spesialisasi tanjakan diprediksi bakal memimpin dan menjadi yang terbaik mengingat terdapat tanjakan kategori satu antara Ranuyoso – Lumajang. Pembalap yang mempunyai spesialisasi ini di antaranya adalah Daniel Whitehouse. Untuk pembalap Indonesia yang mempunya kemampuan komplet diantaranya Imam Arifin dari KFC, Aiman Cahyadi dari Team Sapura Cycling hingga Dadi Suryadi yang saat ini memperkuat PGN Road Cycling Team. Khusus untuk Dadi, etape tiga dipastikan cukup berat karena pada etape dua mengalami kecelakaan.
PRCT merupakan klub kontinental baru asal Indonesia. Saat ini tim yang didukung penuh oleh perusahaan milik negera ini diperkaut oleh pebalap Indonesia yang sudah punya nama mulai dari Bambang Suryadi, Robin Manullang hingga Jamalidin Novardianto.
Capai Target
Sementara itu tim KFC Cycling Team benar-benar merealisasikan targetnya setelah mengantarkan Abdul Gani sebagai pemuncak klasemen sementara Tour de Indonesia (TdI) 2018 hingga etape dua yang finis di depan Kantor Walikota Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (26/1). Kepastian Abdul Gani sebagai pemuncak klasemen atau pemegang Gandaria Jersey setelah mampu menjuarai etape dua dari Madiun menuju Mojokerto dengan jarak tempuh 117,5 km dengan catatan waktu 02:24:17. Dengan demikian, total waktu keseluruhan 05:06:04.
“Secara target untuk etape dua bisa kami penuhi. Ini adalah hasil kerja sama tim. Dengan kemenangan ini, tantangan tim akan jauh lebih berat karena pembalap kita sebagai pemuncak klasemen,” kata Parno saat dikonfirmasi. Menurut dia, apa yang diraih tim saat ini merupakan sebuah kebanggaan karena akan dijadikan motivasi untuk dua etape tersisa. Apalagi dua etape berikutnya dari Probolinggo menuju Banyuwangi dan Gilimanuk menuju Denpasar Bali. Begitu juga dengan selisih waktu klasemen yang pendek.
Abdul Gani yang berada di puncak klasemen hanya terpaut sembilan detik dengan pebalap yang berada diposisi kedua yaitu Mohd Shahrul Mat Amin dari Terengganu Cycling Team Malaysia dan diposisi tiga ada nama Muhammad Nur Aiman dari Team Sapura Cycling Malaysia dengan selisih waktu 12 detik. Etape tiga dan Probolinggo menuju Banyuwangi merupakan jarak terpanjang yaitu lebih dari 200 km dan lintasannya lebih variatif karena ada trek lurus, tanjakan dan turunan yang cukup menantang. Namun, tim terbaik Indonesia saat ini telah memiliki persiapan yang cukup termasuk pembalap unggulannya.