Tampil di Estadio Santiago Bernabeu, Kamis (15/2/2018) dini hari WIB, Madrid menang 3-1 berkat gol Cristiano Ronaldo (45 penalti, 83) dan Marcelo (86), sedangkan gol PSG dicetak Adrien Rabiot menit ke-33.
“Apakah Madrid lebih superior dari PSG? Bagi saya, tidak. Tapi Madrid tidak peduli apakah mereka lebih superior atau tidak, mendominasi atau bahkan didominasi,” kata Xavi seperti dilansir Marca. “Filosofi Madrid hanya untuk menang.”
Xavi merasa bahwa Los Blancos tidak cukup adil untuk memenangkan pertandingan. Namun, Madrid memiliki senjata. Melawan Madrid, kata Xavi, tidak boleh kehilangan peluang, karena Madrid akan menghukum jika lawan lengah.
“Tapi jeleknya, Madrid melukai PSG dengan tanpa apa-apa. Serangan balik sudah cukup untuk meraih kemenangan,” imbuhnya. “Ini adalah ketidakadilan bahwa PSG kalah oleh margin yang begitu besar karena ini adalah pertandingan yang seharusnya berakhir 1-1, 2-2, atau 2-1 untuk PSG. Sulit dijelaskan, Real Madrid tidak bermain, tapi tetap menang.”
Cristiano Ronaldo menjadi sorotan dalam laga itu dengan dua golnya, namun menurut Xavi, Neymar-lah man of the match. “Mereka mengatakan bahwa Cristiano masih lebih baik dari Neymar. Tidak, tidak, itu tidak adil.”
“Apa yang Ronaldo lakukan dalam permainan itu, mencetak gol penalti dan gol dengan lutut. Tapi, bagaimana dengan situasi berbahaya yang diciptakan Neymar? Juga serangan balik yang dia lancarkan, ketakutan yang dia tebarkan di Madrid?”(BM/ist)