JAKARTA (IndependensI.com) – Twitter, Rabu (21/2/2018), mengumumkan upaya baru pemberantasan akun palsu yang menggunakan perangkat lunak “bot”. Perangkat lunak ini biasa dipakai orang atau kelompok tertentu untuk secara otomatis mengunggah atau menyebar spam.
Pengelolas layanan bertukar pesan asal San Francisco itu resah dengan maraknya penggunaan bot seperti pada pemilihan presiden Amerika Serikat 2016. Waktu itu, ada pihak yang menggunakannya untuk menggiring opini masyarakat jelang pemilihan.
Twitter memastikan bahwa regulasi baru yang diterapkannya tidak akan berpengaruh terhadap orang-orang yang menggunakan Twitter secara semestinya.
“Perubahan ini adalah salah satu langkah penting untuk memastikan bahwa kami tetap berada di depan aktivitas jahat yang menyasar perbincangan penting di Twitter – termasuk saat pemilihan presiden di Amerika Serikat dan di seluruh dunia,” kata ketua tim kebijakan developer Twitter, Yoel Roth, di blog-nya.
Langkah ini menjadi upaya terbaru Twitter untuk menegakkan peraturan dalam rangka mengurangi penyebaran informasi palsu, propaganda, dan provokasi.
Sejak pilpres AS 2016, Twitter dan pengelola pesan lain menemukan betapa masifnya penggunaan bot untuk kepentingan politik tertentu dan menyebar hoax.
“Salah satu pelanggaran spam yang biasa dilakukan adalah penggunaan akun berganda dan layanan developer Twitter yang secara artifisial menggandakan atau menggelembungkan cuitan tertentu,” kata Roth.
“Jelasnya: Twitter melarang upaya otomasi dalam bentuk apa pun yang bertujuan mengunggah atau menyebar spam, dan perbuatan seperti itu akan ditindak tegas,” ujarnya.
Mengunggah konten duplikasi, membalas, atau me-mention dari banyak akun di bawah satu kendali, baik itu orang sungguhan atau bot, diharamkan oleh Twitter.
“Retweeting besar-besaran, agresif, atau dengan volume tinggi secara otomatis” juga dilarang. Perbuatan lain yang dianggap sebagai pelanggaran adalah penggunaan akun berganda untuk menjalankan tindakan tertentu secara otomatis seperti mem-follow pengguna lain.
Tapi tidak semua penyebaran pesan secara otomatis dilarang. Twitter memperbolehkan penyebaran pesan tentang pelayanan umum, laporan cuaca, dan pesan darurat dari lembaga resmi.
Para pengembang diberi waktu hingga 23 Maret 2018 untuk mematuhi regulasi yang diperketat. Setelah tenggat waktu tersebut, pengembang perangkat lunak yang melanggar akan dicoret atau ditangguhkan.
“Menjaga Twitter tetap aman dan bebas spam adalah prioritas utama kami,” kata juru bicara Twitter.
“Update hari ini di TweetDeck dan perangkat lunak buatan developer kami adalah perubahan penting untuk memastikan kami berada di depan kegiatan jahat yang menyasar perbincangan di Twitter,” ujarnya.
One comment
Comments are closed.