PEKANBARU (Independensi.com) – Masyarakat Desa Punti Kayu Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu – Riau, saat ini sedang galau tingkat dewa. Lahan mereka akan diambil alih oleh sebuah perusahaan. Meskipun mereka sudah menguasai lahan secara cukup lama dan sudah turun temurun di sana, bukan jaminan bahwa mereka sebagai pemilik lahan secara sah.
Terbukti, mereka akan diusir oleh sebuah perusahaan yang memiliki Hak Guna Usaha (HGU) yang datang kemudian yakni PT Citra Sumber Sejahtera. Perusahaan itu akan mengambil alih semua lahan, termasuk semua fasilitas aset-aset lain seperti sekolah sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak warga di Desa Punti tersebut.
Berita pengambil alihan lahan itu secara resmi disampaikan oleh pejabat pemerintah setempat yakni Sekretaris Daerah kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Setelah mendengar pernyataan Sekda Indragiri Hulu, bahwa lahan yang dihuni warga merupakan milik perusahaan yakni diklaim areal PT. Citra Sumber Sejahtera.
“Adapun saudara-saudara saat ini, Anda berdiri diatas areal PT. Citra Sumber Sejahtera, dan wilayah itu berbatas sampai sungai dengan PT. Indriplant,” ujar Sekda Inhu sepekan lalu.
Jikalau benar perkataan Sekda, berarti, semua lahan pertanian maupun gedung SD Negeri 010 adalah bakal terancam dicaplok PT. Citra Sumber Sejahtra. Sebab lokasi gedung SD Negeri itu sudah termasuk dalam areal PT. Citra Sumber Sejahtra versi Sekda Inhu.
Salah satu guru SD Negeri 010 Punti Kayu yang bernama Solikah menyebutkan, apa yang dikatakan Sekda Kabupaten Inhu itu adalah pepesan kosong dan meresahkan masyarakat. Bagaimana tidak, karena masyarakat sudah lama tinggal di kawasan itu.
“Perkataan Sekda jelas membuat masyarakat resah, tak masuk akal dan tidak ada keberpihakan kepada rakyat. Semua juga tahu, masyarakat lebih dahulu bermukim di daerah ini daripada PT. Citra Sumber Sejahtera. Kenapa tiba-tiba perusahaan baru-baru ini mengklaim tanah yang diduduki masyarakat adalah masuk HGU PT Citra Sumber Sejahtera? Ada apa dibalik ini semua? Kalau tidak ada permainan di level pejabat dengan pengusaha, tidak mungkin lahan pindah kepemilikan,”kata Solikah.
Menurut Solikah, kalau PT. Citra Sumber Sejahtera mencaplok tanah masyarakat dan gedung sekolah, siswa atau tunas bangsa ini mau dibawa kemana? Apakah anak bangsa dibiarkan tak bertunas oleh negara? Berarti saat ini tunas bangsa terancam tak bertunas. Perkebunan PT. Citra Sumber Sejahtera sangat konyol dan harus dilawan” ujar Solikah di ruang guru SD Negeri 010, Senin 19 Maret 2018
Sementara itu Kepala Sekolah SD Negeri 010 tidak ada ditempat mulai hari Sabtu dan Senin (19/3/2018), dengan alasan bayar pajak. “Maaf saya lagi di Rengat bayar pajak,”ujarnya. (Mangasa Situmorang)