JAKARTA (IndependensI.com) – Bintang porno Stormy Daniels mengaku pernah diancam Donald Trump agar bungkam tentang hubungan antara keduanya. Pernyataan itu disampaikan Daniels dalam acara “60 Minutes” yang ditayangkan jaringan televisi CBS, Minggu (25/3/2018).
Daniels mengatakan kepada pemandu acara Anderson Cooper bahwa dia pernah melakukan hubungan seksual satu kali dengan Trump pada 2006. Pada 2011, setelah dia berniat mengungkapkan kisah tersebut, Daniels mengaku diancam oleh seorang laki-laki di sebuah tempat parkir di Las Vegas.
Daniels berusaha melepasakan diri dari perjanjian kerahasiaan yang ditandatanganinya sebelum kampanye pemilihan presiden AS 2016. Dia mengaku dibayar US$130.000 agar tutup mulut. Pengakuan ini mendorong munculnya tuduhan baru tentang sumbangan tidak sah untuk kampanye Trump.
Saat ditanya oleh Cooper apakah dia berhubungan seksual dengan Trump, Daniels menjawab: “Ya”.
Dia mengaku tidak pernah tertarik dengan Trump dan tidak ingin berhubungan badan dengan raja real estate itu. Tapi: “Saya tidak bilang tidak. Saya bukan korban,” kata Daniels.
Daniels mengaku tetap menjalin komunikasi dengan Trump setelah pertemuan itu karena “Saya pikir ini seperti sebuah kesepakatan bisnis,” karena Trump disebut pernah berjanji memasukkannya ke reality show “The Apprentice” yang dipandu Trump.
Ancaman
Waktu itu, Trump tidak memintanya agar bungkam tentang pertemuan mereka. Tapi sikap Trump berubah setelah Daniels berniat mengungkapkannya ke sebuah majalah dengan bayaran US$15.000 pada 2011.
“Saat itu saya berada di tempat parkir, menuju kelas fitness bersama putri saya yang masih bayi. Saya sedang mengeluarkan barang-barang dari mobil ketika seorang laki-laki mendekat dan bilang ‘Jangan ganggu Trump. Lupakan cerita itu’,” kata Daniels.
“Selanjutnya dia mendekati putri saya dan berkata, ‘Anak perempuan yang cantik. Sayang sekali jika terjadi apa-apa terhadap ibunya’,” ujar Daniels yang mengaku amat ketakutan.
Cooper bertanya: “Anda anggap itu sebagai ancaman?”
“Tentu saja,” kata Daniels.
Daniels mengaku rasa takut akan ancaman itu juga yang mendorongnya menandatangani surat pernyataan menjaga kerahasiaan 11 hari sebelum pemilihan presiden 2016.
“Kisah ini muncul lagi. Saya khawatir atas keselamatan keluarga saya,” ujarnya.
Bukan Pembohong
Tentang motivasinya berbicara sekarang, Daniels mengatakan bahwa dia tidak melihatnya sebagai korban atau bagian dari gerakan “Me Too”. Dia mengaku hanya ingin mengungkapkan fakta.
“Saya tidak suka disebut sebagai pembohong,” kata perempuan bernama asli Stephanie Clifford itu.
Tentang apa yang mau diutarakannya jika tahu Trump menyaksikan wawancara ini, Daniels berujar: “Dia tahu saya mengatakan yang sesungguhnya.”
Gedung Putih membantah adanya hubungan seksual antara Trump dan Daniels.