JAKARTA (IndependensI.com) – Dosen Fakultas Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando ditantang untuk bertemu oleh Dewan Pimpinan Pusat Jawara Jaga Kampung Nusantara (Jajaka Nusantara) melalui surat yang ditandatangani ketua umumnya yakni HK Damin Sada. Ade Armando dianggap membuat tulisan-tulisan dalam akun Facebooknya yang menyinggung perasaan umat Islam.
Beginilah bunyi surat yang disampaikan kepada Ade Armando yang diunggah di akunnya.
“Bersama surat ini kami dari Jawara Jaga Kampung atau Jajaka Nusantara ingin bertemu anda untuk mengklarifikasi apa maksud dan tujuan anda dengan ucapan-ucapan dan tulisan anda baik di media televisi maupun media sosial yang sering menyinggung perasaan umat Islam selama ini, dan saya tidak mau berpolemik di medos dengan anda karena tidak pernah ada habisnya,” tulis Damin Sada yang diunggah dari akun Ade Armando, pada Sabtu (07/04/2018).
Selanjutnya surat itu berbunyi, “Kami dari Jajaka bukan siapa-siapa dan tidaj berpendidikan tinggi, tapi kami ingin berbuat yang terbaik buat agama dan bangsa kami lebih dari orang yang berpendidikan tinggi ‘pintar’ seperti anda, karena setiap warga negara yang punya keyakinan ‘agama’ wajib menjaga agama dan negaranya. Kapan dan dimana tempat pertemuan secara terbuka maupun tertutup saya ikuti, yang menurut anda nyaman. Saya tunggu kabarnya lebih cepat lebih bagus, jangan menunggu negara bubar.
Dalam surat ini juga dikirimkan dengan tembusan Allah SWT tertanggal 3 April 2018.
Ade Armando menjawab melalui statusnya :
“Wahai Bapak Damin Sada dan DPP Jawara Jaga Kampung Nusantara. Saya tertarik menerima ajakan Anda untuk berdiskusi. Tapi kayaknya Anda ini nggak serius.
Masak surat ditutup dengan pernyataan, ‘Saya tunggu kabarnya lebih cepat lebih bagus jangan menunggu negara bubar.’
Dan ada kalimat : tembusan disampaikan kepada: ALLAH SWT. Maksud Anda apa, seolah-olah bisa menyampaikan tembusan surat ke Allah?
Tapi kalau Anda memang ingin sekali diskusi, perbaiki dulu surat Anda itu. Buat yang lebih serius. Kalau mau diskusi, buat dalam format diskusi terbuka. Saya minta di daerah Menteng atau sekitarnya. Saya minta anda tunjukkan pada saya bahwa saya menghina Islam.
Tunjukkan bukti-buktinya. Anda bicara 20-30 menit, saya bicara 20-30 menit. Orang lain yang hadir tidak boleh gaduh, apalagi mengancam secara fisik. Kita lakukan diskusi dengan cara beradab. Ada baiknya direkam melalui video. Bagaimana?”.